Ciuman yang hangat dan lembut meningkat menjadi sangat intens dengan gelora hasrat yang tidak ada akhirnya. Rensakar tidak ingin melepaskan kesempatan itu sehingga langsung melancarkan serangannya yang selanjutnya yang meremas-remas apa pun yang bisa diremasnya.
Tentu saja, targetnya yang paling utama adalah dua bukit kembar yang menjulang dan tergantung di dadanya Iriana. Target utama lainnya tidak lain adalah bokongnya Iriana yang sudah bisa dipastikan terlalu dahsyat untuk dibiarkan begitu saja tanpa disentuh apalagi tidak diremas-remas.
“Ehmm…!” Iriana jelas menyadari kalau Rensakar sudah melancarkan serangannya yang mematikan dan begitu menggelora membakar hasratnya.
Dengan demikian, dia hanya bisa terus-terusan membiarkan Rensakar melakukan apa pun yang diinginkan olehnya sambil meluncurkan serangan yang bisa dilakukan olehnya saat ini yang tidak lain adalah meningkatkan intensitas ciuman hangat antara dia dan Rensakar menjadi semakin panas dan terus meningkat.
“Aku tidak akan m