Alisa Dans Heart, seorang wanita muda yatim piatu yang baru saja lulus kuliah hendak meraih mimpi di pusat Kota Rekorstan yang terkenal maju dan mempunyai banyak sekali lapangan pekerjaan. Berpamitan dengan sang nenek semata wayangnya, Alisa pergi seorang diri tanpa ada seorang pun yang dikenalnya hingga tinggal di Apartemen Duluran karena murah harga sewanya. Tak disangka, dia malah mendapati tetangga aneh yang sangat mesum sekali tepat di sebelah kamarnya. Seorang pria dewasa yang begitu tampan tak lagi perlu diragukan. Sosoknya begitu sempurna ditambah dengan statusnya menjadi seorang CEO termuda dan terkaya. “Mengapa dia begitu sempurna dan busuk di saat bersamaan?” Sebuah pertanyaan yang membuat Alisa Dans Heart begitu penasaran tak lagi mampu membedakan sosok seorang pria dewasa dengan dua kepribadian. Penasaran? Lanjut baca aja ceritanya! Novel ini penuh dengan drama, romansa, komedi, dan fantasi timur. Harap bijak dalam membaca! Jangan lupa subscribe, share, dan kasih rating bintang 5 ya! Terima kasih!
Lihat lebih banyak“Ah…!” suara desahan laknat tidak ada sopan dan santunnya sama sekali tersebut seakan-akan pasti terus terdengar tiada hentinya sampai hari kiamat tiba.
Setidaknya, hanya itu saja yang bisa dipikirkan oleh Alisa Dans Heart setiap kali hendak memejamkan kedua matanya untuk tidur di malam hari. Hampir sulit sekali rasanya untuk berpura-pura tuli setiap kali suara-suara yang laknat tersebut terdengar semakin jelas dan nyaring sekali.
Suara yang tidak lain berasal dari kamar sebelah di mana tetangganya yang baru ditemuinya beberapa kali sudah menobatkan dirinya sebagai tetangga yang akan paling dibenci oleh Alisa sepanjang hidupnya.
“Urgh…! Menyesal sekali aku pindah di Apartemen Duluran ini! Niatnya ingin sekali berhemat uang malah terjerumus dalam kesengsaraan tiada akhirnya seperti ini! Mau tidur malam saja, sulit sekali rasanya! Hiih…!” tegas Alisa Dans Heart dengan nada suaranya yang jelas sangat marah sekali.
***
Jauh sebelum malam itu tiba, hari berbahagia pun telah tiba bagi seluruh mahasiswa dan mahasiswi Universitas Bulgasaru yang senantiasa menantikan momen wisuda sebagai tanda perpisahan terhadap masa lalu dan awal dari masa depan mereka tersebut.
“Wooaa…! Alisa Dans Heart…! Kau ini memang kalau masalah kecantikan sudah tidak tertolong lagi rasanya! Bagaimana bisa sih ada wanita secantik kamu di dunia ini, hah?! Kasih tahu dong rahasianya apa! Biar kami semua tidak penasaran terus seperti ini!” seru temannya Alisa yang berinisial A tersebut.
Pernyataan si A tersebut membuat teman-temannya Alisa mau tidak mau juga ikut serta mendekat ke arah Alisa Dans Heart yang memang tampil begitu menawan sekali dari sorotan matanya saja sudah tidak tertolong cantiknya.
Wanita bernama lengkap Alisa Dans Heart memang terkenal sangat cantik di seluruh Universitas Bulgasaru. Tidak sedikit pula yang dengan terang-terangan mengatakan kalau Alisa adalah wanita nomor satu paling cantik dari sekian banyak kaum hawa yang ada di sana.
Bagaimana tidak cantik, kan? Sosoknya saja memiliki tinggi 170 cm dengan paras wajahnya yang cantik menawan hingga menggetarkan mesin-mesin motor di dalam hati semua kaum adam yang melihatnya.
Tubuh tinggi dan terlihat cukup seksi bukanlah batas kecantikannya. Belahan dada yang begitu menonjol jelas sangat menggoda sekali. Rambut hitam pekat memanjang sampai dada dan terkadang diikatnya manakala sedang sibuk membuat pesonanya tak perlu dipertanyakan kembali.
Bibir merah merona dan pipi yang tirus sempurna disertai dengan kedua bola matanya yang lebar berwarna biru muda begitu melengkapi sosoknya yang cantik bagaikan Dewi Langit yang turun ke bumi karena tersandung awan sudah jelas begitulah adanya.
“Iya nih…! Kalau dilihat-lihat memang cantik sekali rasanya wajahnya Alisa ini. Sudah tinggi, seksi, cantik, dan pintar lagi orangnya. Ini mah, sudah paket lengkap dengan segala toppingnya!”
“Paket lengkap? Jelas bukan lah! Alisa ini sudah seperti paket premium, tidak! Maksudku paket super premium, uranium, dan nium-nium lainnya!”
“Memangnya Alisa Dans Heart itu reaktor nuklir apa?! Dia ini wanita loh, jangan lupakan fakta tersebut!”
“Ha-ha-ha…!”
Teman-temannya ikut serta memuji Alisa disertai candaannya yang memang sudah tidak aneh lagi. Alisa Dans Heart hanya bisa tersenyum malu-malu kucing mendengar perkataan teman-temannya itu.
“Hiih…. Kalian semua selalu saja jahil seperti ini. Ingatlah, semua wanita itu cantik dengan sendirinya! Tidak perlu memuji orang lain terlalu berlebihan dan yakinlah dengan diri sendiri bahwa kau yang paling cantik,” sahut Alisa dengan tenang sambil tersenyum manis.
Krik, krik…! Hening…!
“Muwaha-ha-ha…! Kamu ini bisa saja kalau bercanda juga sangat lucu sekali! Aku sampai tak bisa lagi menahan tawa sama sekali!”
“Ha-ha-ha…! Benar-benar lucu. Namun, kayaknya Alisa ini tidak bercanda sama sekali loh! Dia serius sekali tahu kalau bilang sesuatu yang semacam ini!”
“Seriusan? Waduh, kalau begitu, bukankah hal semacam ini menjadi poin tambahan lainnya untuk sosok sempurna seperti Alisa ini? Sudah cantik, manis, lemah lembut, cerdas sekali, dan baik hati. Wow…! Mantap pokoknya! Tinggal dibungkus calon suaminya saja nih!”
“Ha-ha-ha…!”
Canda tawa rekan-rekan seperjuangannya Alisa tidak bisa lagi dihentikan sama sekali dan hanya akan membuat Alisa semakin tersipu malu mendengarnya. Meski demikian, rasa senang bertegur sapa dengan teman-temannya yang kemungkinan besar untuk terakhir kalinya tersebut benar-benar tidak akan pernah bisa terulang kembali.
“Canda dan tawa seperti ini akan segera berakhir setelah ini. Entah kapan lagi aku bisa bertegur sapa di masa yang akan datang. Lagi pula, aku harus mengejar mimpiku di Ibu Kota setelah acara wisuda ini berakhir. Hadeh…!” batin Alisa dengan lesu meski raut wajahnya terlihat tersenyum manis.
“Oh iya, kalian semua setelah wisuda pada mau ke mana? Lanjut kuliah lagi atau langsung kerja aja?”
“Kalau aku sih jelas langsung kerja lah! Kalau kuliah lagi, siapa juga yang mau biayain, kan? Cari beasiswa juga semakin sulit sekali rasanya akhir-akhir ini. Pemerintahan yang korup di negeri ini memang tidak pernah berubah bahkan setelah seribu tahun berlalu masih sama saja. Aduh, pusing deh!”
“Hooh…! Aku sendiri juga sudah beberapa tahun cari beasiswa ke sana kemari semakin sedikit jumlahnya baik dari segi kuota ataupun jumlah beasiswa itu sendiri. Tampaknya, ekonomi negara ini memang sedang tidak baik-baik saja!”
“Masalahnya bukan pada ekonomi saja sih sebenarnya! Ini lebih seperti sikap negara kita ini aja yang rasanya selalu cuek sendiri masalah pendidikan generasi muda.”
“Lebih baik, kita segera keluar terlebih dahulu. Masalah ini mungkin saja masih ada harapan untuk diselesaikan baik-baik. Misalnya saja, kamu bisa segera kembali ke Keluarga Bins Haekal sebelum menggunakan statusmu untuk merebut perusahaan Zombiek Group ini kembali! Bagaimana menurutmu?” ucap Alisa dengan lembut dan tulus mencoba untuk benar-benar meredakan amarahnya Rensakar.Rensakar melirik tajam ke arah Alisa sebelum berkata, “Hmph! Tahu apa kau dengan urusan keluargaku, hah?! Kalau bukan karena dirimu ikut campur tadi, aku sendiri sudah cukup bertahan tanpa perlu berkata-kata sedikit pun untuk menyerah! Hasil akhir ini semua karena ulahmu yang ikut campur terlalu jauh!”Perkataan Rensakar sangat dingin langsung membekukan hatinya Alisa. Wanita cantik tersebut mengerutkan keningnya mendengar perkataan yang begitu kasar dan sangat menyalahkan dirinya tersebut. Semuanya terdengar sangat tidak pantas sama sekali.“Apa maksudmu? Saya hanya berusaha untuk membantu Bapak tadi!” ujar Ali
“Kurang ajar! Beraninya kamu menyerang Kepala Keluarga Bins Haekal, hah?! Tidak tahu diuntung!” teriak seorang pengawal di sisinya Burhan setelah menyadari kalau Alisa benar-benar begitu berani memberikan tekanan Energi Adidaya kepada atasannya.Sesuatu yang tidak akan pernah disangka oleh siapa pun termasuk Rensakar apalagi para pengawal tersebut ternyata terjadi begitu saja tepat di hadapan mereka. Sang pengawal segera membalas tekanan Energi Adidaya yang dipancarkan oleh Alisa.Boom…!“Urgh…!” Alisa langsung merintih kesakitan tak kuasa menahan tekanan hebat yang kali ini dilancarkan oleh pengawalnya Burhan kepada dirinya secara langsung dan terbuka.Benar saja, kekuatan pengawal di sisi Burhan saat ini jauh lebih kuat dari Alisa. Dengan demikian, hasil akhirnya sudah diputuskan sejak pertama kalinya Alisa membuat keputusan untuk memarahi ayahnya Rensakar. Keputusan yang terburu-buru mengundang lirikan matanya Rensakar yang awalnya meredup perlahan-lahan mulai berkobar penuh semang
Luapan Energi Adidaya begitu luas dan mengerikan terpancar dari sekujur tubuhnya yang semakin intens seiring waktu berjalan.“Aku bilang cukup, sialan kau!” teriak Rensakar meraung keras berkata-kata kasar kepada ayahnya sendiri.Boom…!Energi Adidaya yang jauh lebih besar dan mengerikan terpancar dari sekujur tubuhnya Burhan seolah hal inilah bentuk respon sang ayah kepada putra bejat dan nakalnya tersebut. Ekspresi wajahnya Burhan sangat jelek dan muram tidak sedap dipandang sedikit pun.“Kamu…! Beraninya kamu terus menolak perintahku, hah?! Bocah nakal sepertimu memang harus lebih dididik ulang sampai sadar diri!” teriak Burhan benar-benar sangat marah.“Ha-ha-ha! Mendidikku? Tutup mulut omong kosongmu itu! Sampah sepertimu tidak akan pernah layak mendidikku, tidak akan pernah sama sekali! Jangan kau pikir aku takut denganmu, sialan! Kalau kau masih di sini dengan ocehanmu itu, lebih baik keluar sekarang juga dari perusahaanku!” sahut Rensakar kembali meraung dengan penuh amarah.“
Dengan demikian, mereka hanya bisa bingung melihat keberlanjutan situasi ini. Hanya Rensakar saja mengetahui kebenarannya dan tampaknya dia sendiri tidak akan berusaha untuk menjelaskannya lebih lanjut. Meski begitu, tebakan Alisa mulai bertahap berkembang lebih jauh lagi.Adapun Burhan, dia langsung tertegun dan benar-benar tidak percaya ketika anaknya sendiri tiba-tiba mengumpatnya untuk menutup mulut di depan beberapa orang lainnya ini. Semuanya terjadi begitu cepat bahkan Burhan sendiri tidak dapat mengantisipasi arah kedatangannya.Rasa marah melonjak di hatinya dan seketika raut wajahnya Burhan jelas tampak berkali-kali menyeramkan tidak seperti sebelumnya. Kesuraman penuh ancaman terpancar jelas di sana. Belum lagi, Energi Adidaya tiba-tiba melonjak dan meletus di sekujur tubuhnya Burhan.Inilah amarah seorang pengguna Energi Adidaya Level 99. Bagaimana bisa Burhan tidak marah ketika diejek, ditentang, dan bahkan dipermalukan oleh orang yang sama dalam jangka waktu yang saling
“Pria tua ini sangat tenang dan tegas. Jelas sekali kalau ini adalah kepribadiannya yang sebenarnya. Ada kemungkinan, kalau masalah ini lebih dahsyat dari yang aku bayangkan!” batin Alisa masih berliku-liku dengan pancaran kehati-hatian yang begitu mendalam.Burhan seolah tidak peduli dengan perkataan Rensakar apalagi tatapan mata kesal, bingung, dan canggung semua orang yang menjadi bagian daripada perusahaan Zombiek Group. Semua ini bukan urusan mereka juga, jadi untuk apa repot-repot mempermasalahkan sesuatu yang tidak penting, kan?“Kamu tidak perlu tahu secara menyeluruh. Hanya saja satu hal yang pasti yaitu semua masalah perusahaan Zombiek Group mulai sejak kedatanganku dan seterusnya di masa depan akan diurus secara eksklusif oleh Keluarga Bins Haekal secara langsung. Bukankah hal semacam ini sudah cukup menyelesaikan semua permasalahan dan omong kosong ini, kan?” ujar Burhan jelas secara terang-terangan menyindir sampai membuat ekspresi wajah semua orang cemberut tak senang te
Perkataan Rensakar begitu cepat bahkan sebelum Alisa bisa bereaksi. Rensakar sendiri juga cukup terkejut mendengar perkataannya sendiri yang begitu tiba-tiba langsung fasih berusaha menyindir keras ayahnya. Burhan sendiri tidak menyangka akan tiba-tiba ditampar langsung dengan kata-kata tepat di hadapan banyak orang seperti ini.Singkat kata, semua orang di sana sangat terkejut sampai tak tahu harus berkata-kata apalagi. Beberapa lirikan mata diarahkan kepada Rensakar, Burhan, dan Alisa secara bersamaan. Beberapa petinggi perusahaan Zombiek Group yang masih segar mulai memikirkan kemungkinan yang aneh persis serupa dengan apa yang sebelumnya dibayangkan oleh Rensakar.“Hmph! Kalau memang benar begitu, haruskah kepada siapa ayahmu ini meminta untuk dibuatkan teh hangat?” tanya Burhan tampak tak senang.Burhan sudah tak mampu lagi berpura-pura tenang apalagi pasif sehingga memutuskan untuk kembali lebih mendominasi. Meski Alisa begitu cantik, di depan mata seorang Kepala Keluarga Bins H
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen