"Rig, media menyoroti hilangny dirimu karena berbagai tuduhan terhadapmu saat ini sedang marak namun beruntungnya bulan demi bulan, berita tentang dirimu mulai padam." Harlan menatap langsung kedua mata ruby Rigel yang baru ia ketahui. Setidaknya dulu Harlan mengenal Rigel sebagai bintang biru bukan Betelgeus Sang Bintang Merah.
Rigel menggeleng pelan karena isi kepalanya mulai penuh. "Banyak yang terjadi, aku pun mengalami kesulitan," ucap Rigel yang mengusap perutnya. Cincin pernikahannya bahkan tampak dipandang Harlan yang bungkam saat itu.
"Apa kau mencintai ayah dari bayi itu?" tanya Harlan tanpa memandang Rigel. Lebih tepatnya tak siap akan jawaban yang akan Rigel ucapkan. Biar bagaimana pun Rigel masih melekat dihatinya.
Alih-alih menjawab, Rigel mendekati Harlan sembari menyentuh permukaan pipi tirus Harlan. "Apa tidurmu cukup? lihatlah jenggot yang mulai tumbuh ini, aku terbiasa melihat sosokmu yang berpakaian formal, rapi dan tegas," ucap Rigel.
Harlan membelalakkan kedua