Nana sembunyi dibalik mobil yang berhenti di depannya. Ia melihat kaca jendela mobil itu diturunkan. Tampak Arni yang duduk disamping Roni tengah merengut kesal. Suaranya yang menggelegar menarik perhatian banyak orang.
“Tolong pelankan suaramu Ar. Kita sedang di tempat umum.” Roni melotot tajam.
Pria itu menghela nafas kesal. Menatap sekitar takut. Matanya terpaku pada mobil Nana yang terparkir di depan gerbang apartemen. Namun ia tidak menyadari keberadaan istrinya saat ini.
Sementara itu, Nana yang melihat kalau Roni tahu mobilnya ada disini, segera mengambil hp. Perlahan keluar dari persembunyian. Ia memandang mobil Roni yang sudah menutup kaca jendelanya.
“Mas Roni,” panggil Nana berlari mendekati suaminya.
Ia harus berakting panik dan mencari tahu kenapa suaminya bisa ada disini. Firasatnya mengatakan kalau Roni sudah terbiasa ke tempat ini. Nana menggedor kaca jendela disamping Roni yang buram. Dia melihat Arni berpindah ke kursi belakang lalu sembunyi di bawah.
Roni menurunkan