“Aurora?”
“Boleh aku masuk?”
Mendengarkan suara itu, membuat Aurora bergegas membuka pintu. Ada William yang berada di depannya saat ini. Wiliam memandangi Aurora dengan tatapan yang sangat dalam. Wajah William berbeda. Lelaki itu tampak pucat dan ada bekas air mata di pipinya. Apa yang terjadi? Pikirnya.
“Aku lagi bingung.”
“Bingung?” Aurora mengerutkan kening tidak mengerti. William bergegas masuk ke dalam kamar. Dia segera memeluk Aurora yang berdiri di depan pintu. Bola mata Aurora terbelalak.
“Hai, lepaskan aku Tuan William!”
“Apa yang sedang kau lakukan?” gerutu Aurora kesal. William terus memeluknya dan tidak membiarkan Aurora melepaskan tangannya.
“Lelaki mesum!”
“Lepaskan aku!”
“Aku ingin seperti ini, beberapa detik saja!” bisik William lirih.
Aurora terdiam sejenak. Dia membiarkan William terus memeluknya. Aurora tidak mengerti. William sedang apa? Dia baru saja melihatnya berciuman dengan istrinya, Maya. Namun, apa yang terjadi?
“Tuan William, ada apa?”
Tidak ada suara, Wil