Hujan gerimis turun saat Sienna tiba di pelataran mansion Dellier.
Zane turun lebih dulu, mengambil payung hitam dari bagasi, lalu bergegas membukakan pintu.
Begitu pintu terbuka, ia memayungi Sienna tanpa banyak bicara. Sienna mengangguk singkat sebagai ucapan terima kasih, lalu melangkah keluar dan menyelipkan tangannya ke lengan sang pengawal.
Mereka berjalan cepat menuju pintu utama. Suara tumit sepatu Sienna beradu pelan dengan lantai basah, menyatu dengan rintik hujan di atas payung.
Begitu sampai, pelayan sudah menunggu dan segera membukakan pintu. Sienna masuk, menepis sisa air dari bahunya dan merapikan rambut yang sedikit basah.
“Selamat datang, Nyonya.”
Udara hangat dari dalam rumah menyambutnya, tetapi tak cukup untuk menenangkan keresahan yang masih menggantung di dadanya.
Sienna hendak melangkah menuju tangga ketika suara lembut piano menyelinap dari arah ruang kerja Sebastian. Langkahnya refleks terhenti.
Ia berdiri sejenak, membiarkan musik itu merayap masuk ke dalam d