POV LUNA
"Iyalah. Itu harus, Mas. Apalagi kita kan terkenal orang berduit. Masa sih mau rayain ulang tahun Gebby seadanya malulah," balasku. Mas Reyhan mengangguk kemudian memejamkan matanya. Masih 2 bulan lagi sebenarnya ulang tahun Gebby yang ke 6 tahun. Tapi aku membicarakannya sekarang. Padahal, itu hanya alasan untuk berkilah saja. Sialan! Wajah janda sialan itu memenuhi isi kepalaku. Tak ada ketenangan sedikitpun. Terlebih kata-katanya. "Aku bahkan bisa membuatmu menjadi janda kalau aku mau! Ingat yah, kalian bisa menikmati apapun yang kalian inginkan saat ini, itu karena kebaikan hati kami. Saat usia Nadira 25 tahun, hati-hati kalian hidup susah lagi!" Kata-kata Indah itu benar-benar mampu membuat pikiranku tidak tenang. "Kenapa gak mati aja sih mereka itu!" lirihku mengumpat.
"Siapa, Ma?" tanya Mas Reyhan. Aku menoleh ke arahnya sambil menahan kekesalan. "Kok Mas belum tidur?" balasku balik bertanya.
"Ya Mama kaya gelisah gitu! Bikin Papa gak nyaman. Ada apa sih?" Wajah Mas