***
"Brengsek!" desis Birru, kedua tangannya mengepal, rahangnya mengeras, kepalanya mendadak pening mendapati kebenaran tentang siapa yang sudah menyebabkan Aleetha terbaring lemah di ruang ICU.
Napas Diandra tak kalah memburu, matanya memanas melihat anggukan kepala Karina pada sebuah foto yang baru saja Birru perlihatkan.
"Karina yakin ini orangnya, Sayang?" Diandra mencoba memastikan, khawatir gadis mungil di depannya salah memperhatikan.
Karina mengangguk lemah, "Iya, Tante."
Diandra memejamkan matanya sejenak, kemudian berkata, "Bu, terima kasih sudah mengijinkan saya berbicara dengan Karina."
Bu Manda menangis sambil memeluk putrinya. Matanya sendu menatap Diandra yang bersiap berdiri. "Maafkan Karina, Mbak ...."
Diandra bergeming. Karina masih di bawah umur, namun tindakannya sangat membahayakan orang lain, salah-salah atau telat penanganan, Aleetha bisa tertidur nyenyak di bawah tanah saat ini.
"Terpaksa kami harus membuat laporan tentang kecelakaan yang menimpa Aleetha, Bu