Air mata dari Harsa langsung jatuh. Betapa teganya ia menyiksa istri yang mana ia tidak sabar dalam menunggu proses kesembuhan. Nyiur dilarikan ke rumah sakit karena belum sadar-sadar juga lumayan lama pingsannya di rumah.
Berkali-kali Ayu menampar Harsa. Bagi Ayu itu adalah hal gila yang dilakukan oleh Harsa. Bisa jadi Ayu menganggapnya ini adalah sebuah penyiksaan!
PLAK!
“Berani keras kamu sekarang Mas!” bentak Ayu.
PLAK!
“Kamu mau jadi jahat juga, hah!”
PLAK!
“Sekali lagi aku lihat Mas main kasar seperti itu, udah. Ceraiin Ayu aja Mas!”
Harsa hanya bisa terdiam. Mau membela diri, tetapi kenyataannya memang salah. Tidak ada niat sedikit pun untuk berbuat kasar, tetapi faktanya yang ia lakukan adalah hal yang menyakiti.
***
“Ay.” Nyiur menangis menggenggam tangan Ayu.
Ayu mendekat. “Nyiur, maafin Mas Harsa ya. Dia udah aku tonjok-tonjok pipinya sampai luka, tampar maksudnya. Gak ngerti keadaan banget dia!”
“Astaghfirullah, kok segitunya sih Ay? Mas Harsa kesakitan