"Bawa tidur, Sayang. Semoga nanti bangun-bangun diberi ruang ikhlas ya Cantik. Mas nggak akan tinggalin kamu, mau natap kamu terus saja." Harsa menghembuskan napas pelannya itu di dekat wajah Ayu.
Ayu tersenyum. "Iya, Aamiin. Maaf ya Mas ... Ayu rewel terus. Kamu nggak bosan kan?"
"Hahahaha, ya gapapa ... gak mungkin saya bosen, Sayang!" Harsa terkekeh, terlihat dengan begitu jelas tawa manis yang semakin membuat Harsa tampak tampan itu dipandang sang istri.
Mereka semua tertidur. Awalnya, Harsa ingin menidurkan sang istri saja sembari nanti sewaktu istrinya sudah tidur, ia bisa kerja dari kamar tersebut. Hanya saja, pagi itu terlalu indah untuk mereka saling memeluk dan terpejam bersama.
"Masyaallah, tidur semua ternyata. Mereka kan belum sarapan. Ya udah tunggu setengah jam lagi kalau belum bangun aku bangunin," kata Nyiur.
Nyiur masuk dan menyaksikan suami dan si istri kedua beradu fisik di atas ranjang. Ia menyaksikan suaminya memeluk dengan erat, terpejam dengan wajah ya