"Kamu yang bener aja deh, Sayang. Emang udah rindu rumah sakit?” tanya Harsa.
“Aku udah bener pakai banget, emang aku pengen pink!” Ayu memojokkan diri ke samping.
Harsa gegas memeluk Ayu dari belakang. “My Sunshine. Beruntungnya naik pohon kamu ini sebagai penghibur, bukan langkah mempercepat sampai di alam kubur, hahaha. Pertahankan, Sayang … ini prestasi yang luar biasa!”
Harsa terus memberi sentuhan kepada sang istri. Ia tahu maksud dari istrinya itu bagaimana ketika ia menjawab demikian itu tentu sangat menyebalkan. Dalam hati, mereka saling tertawa terbahak-bahak.
Hanya saja Ayu berusaha untuk menutupi itu semua. Begitu pula Harsa yang masih ingin memberikan sikap isengnya terhadap sang istri. Menatap awan dan menatap bumi, dari sekian nikmat Tuhan yang diberikan dan terlihat oleh mata Harsa, menatap istrinyalah yang paling membuatnya lebih dari segala-galanya.
Awannya memang seindah itu dengan gumpalan-gumpalan biru dan putih yang saling bergelut. Buminya juga deng