***
"Mas, tolong kita yang mau memahami ya." Nyiur memeluk suaminya dari belakang saat mereka sudah di kamar.
"Iya, saya menyesal sudah bersikap seperti itu. Emang seberat itu ya suasana habis melahirkan?" kata Harsa.
"Bener Mas, makanya aku juga udah nolak kan aslinya untuk yang seminggu setelah lahiran, aku bilang setelah Ayu lahiran, tetapi tidak secepat itu. Nanti masih ada waktu dan ... tolong. Mas nggak perlu merasa bersalah atas penundaan yang terjadi. Sekali lagi, tolong jangan sampai ada lagi kejadian babyblues di keluarga kita." Nyiur membalikkan badan dan menatap lekat kelopak mata Harsa.
Harsa dan Nyiur sama-sama terdiam sejenak. Memutar kembali memori yang telah terjadi selama ini. Mulai dari awal pertemuan saat mereka masih kecil menuju mereka masih berada di tahap remaja sampai benar-benar mereka saat ini berada di fase dewasa.
Menggiling kembali pikirannya untuk mengingat dan memperhatikan serta menganalisa yang akhirnya menyimpulkan apa yang sejatinya ter