Cari
Pustaka
Beranda / Rumah Tangga / Diceraikan suami, Dipersunting Sultan / Bab 5

Bab 5

Penulis: Yastin Arunika
2025-05-13 10:46:39

Sudah tiga hari Anjani di rawat di klinik, kondisinya sudah mulai membaik. Dokter Andreas sudah memberi izin untuk pulang. Seluruh keperluan administrasi sudah di selesaikan oleh pak Sanjaya. Baskara jadi tidak perlu repot mengurus semuanya.

“Semuanya sudah selesai ya Bu, hari ini ibu boleh pulang. Jangan lupa obatnya di minum secara rutin dan juga jangan dulu beraktivitas yang berat terlebih dahulu” ucap salah satu perawat mengingatkan Anjani

“Terima kasih ya sus”

“Mari saya antar Bu” suster itu mendorong kursi roda menuju depan klinik, di ikuti Baskara yang membawa tas dibelakangnya.

Pak Sanjaya dan Bu Aulia tidak bisa mengantar Anjani pulang karena ada keperluan mendadak. Sehingga semuanya di serahkan kepada Baskara saja

“Udah enakkan duduknya?” Tanya baskara setelah keduanya masuk mobil

“Iya mas udah” Anjani mengangguk, baskara langsung menyalakan mobil dan melaju meninggalkan klinik

Sepanjang perjalan pulang Anjani hanya tidur tubuhnya masih terasa lemas, wajahnya pun masih pucat meski tidak sepucat saat awal dia masuk ke klinik.

“Sayang, udah sampe. Bangun dulu, nanti kamu istirahat lagi di kamar” Baskara menggoyangkan tubuh Anjani saat sudah sampai di rumah

Anjani mengerjap mencoba mengumpulkan tenaganya. Setelah di rasa cukup dia langsung membuka pintu mobil dan keluar di bantu Baskara dengan cara menggandeng di sebelah kiri.

“Oh udah pulang! Syukur lah kalau gitu. Sakit kaya gitu aja kok lama banget di rawatnya!” ucap Bu Lili di depan pintu

“Iya Bu” jawab Anjani singkat, sebenarnya tidak berniat untuk menjawab ucapan mertuanya

“Yaudah sana langsung ke dapur aja, kebetulan cucian udah banyak. Kamu kerjain, kan udah pulang berarti badan kamu udah sehat!” ucap Bu Lili lagi dengan raut wajah sinis

“Bu, maaf kayaknya Anjani belum bisa ngerjain pekerjaan rumah dulu, butuh waktu untuk pemulihan buat beberapa hari. Kalau Anjani udah sehat betul nanti semua aku kerjain lagi ya Bu.”jawab Anjani sedikit pelan karena memang dia masih lemas

“Gimana sih istri kamu itu? Manja banget, ibu itu cape udah tiga hari ini ngurus rumah, masa sekarang Anjani pulang masih ibu yang ngurus semuanya!” gerutu Bu Lili pada Baskara

“Ya nanti Bu, kalau Anjani udah sehat juga pasti dia yang kerjain lagi. Buat hari ini ibu dulu aja yang kerjain minta bantuan Putri, besok kalau Anjani sehat juga kan Anjani yang kerjain semuanya” jawab Baskara

Anjani sedikit meringis mendengar jawaban Baskara, bukannya memberi pengertian kepada ibunya bahwa dia butuh waktu untuk pemulihan malah mengatakan bahwa besok dia akan mengerjakan kembali pekerjaan rumah.

“Udah Bu baskara mau bawa Anjani dulu ke kamar, hari ini Anjani harus istirahat pokoknya. Ibu jangan ganggu!” Ucap Baskara dengan tegas, dia langsung mengajak Anjani masuk ke kamar meninggalkan Bu lili yang masih mendumal tidak berhenti

***

Esok harinya Baskara masuk kerja lagi, karena dia tidak enak jika harus mengambil cuti terlalu lama. Kebetulan salah satu teman ya ada yang memberi tahu bahwa salah satu mesin di pabrik mengalami kendala.

Baskara dan temannya istirahat di kantin seperti biasa, "Bas, gimana? Jadi gak ke reunian?" Tanya salah satu teman Baskara yang kebetulan satu kerjaan dengannya.

"Ya, gue ikut kayanya." Jawab Baskara santai

"Nah gitu dong, kemarin gue ajak banyak alesan banget lu!" Jawab Temannya lagi

Baskara tidak menjawab, dia hanya menyulut rokok ditangannya. Ingatannya kembali pada hari kemarin saat dia berbincang dengan Melati, entah kenapa dia mendadak ingin sekali ikut ke reuni.

"Kita ketemu di sana ya. Kabarin gue kalau udah nyampe duluan," Ucap Baskara tangannya mematikan rokok. Temannya hanya memberi tanda jempol saja.

Baskara tidak meminta izin kepada Anjani, mungkin jika pulang telat dia akan beralasan ada lembur kepada Anjani. "Anjani kan selalu percaya jadi gampanglah kalau cuma di kasih alesan lembur!" Gumam Baskara.

Setelah istirahat Baskara dan semuanya langsung kembali kerja, sesekali dia melirik ke arah jam yang ada di dinding. Waktu baginya terasa begitu lama untuk saat ini, ada keinginan menggebu yang membuatnya ingin segera tiba di acara reuni.

"Bas, gue balik dulu ya. Lu juga balik kan?" Tanya Zacky sambil menepuk bahu Baskara.

Baskara yang sedang mencari baju di loker kaget, "I-iya gue nanti balik dulu kok." Jawabnya gugup

"Izin dulu sama bini lu! Jangan sampe bini gak tahu kalau lu ikut reuni, apalagi dia baru pulang dirawat kan," Zacky mengingatkan.

"Beres!" Jawab Baskara singkat, dia memaksakan senyumnya.

Zacky pamit dan langsung pulang, sedangkan Baskara memilih mandi dan berganti pakaian di toilet pabrik saja. Setelah siap semuanya Baskara langsung menuju tempat acara yang sudah ditentukan, tidak diduga teman-temannya yang lain ternyata sudah tiba lebih dulu.

Kedatangan Baskara disambut oleh mereka, begitu pun dengan Melati sebagai yang punya acara, "Hai, Bas. Dateng juga akhirnya" Ucap Melati langsung berdiri menghampiri Baskara .

"Iyalah, kapan lagi aku ikut reuni kaya gini. Eh ngomong-ngomong selamat ulang tahun ya." Ucap Baskara sambil menjulurkan tangannya.

"Ya, makasih ya bas" Melati membalas uluran tangannya, dia menggenggam tangan Baskara dengan lembut

Hati Baskara mendadak degdegan, apalagi dia melihat Melati yang menggunakan baju pendek dan rok mini. Membuat dirinya seperti terhipnotis, teman-temannya langsung riuh saat melihat interaksi keduanya.

"Ekheem... Terkesima sih boleh tapi dikondisikan dong matanya." Celetuk salah satu teman Baskara

Yang lain terkekeh, "Rindu berat kali ya, sampe gak bisa ngedipin mata!" Timpal yang lainnya

Baskara langsung melepas jabatan tangannya, dia berdehem menetralkan perasaan.

"Ayo Bas duduk dulu, di nikmati hidangannya. Sorry ya gak ada yang spesial nih." Ucap Melati menatap Baskara dalam

"Yang spesial kan elu Mel." Teriak seseorang di belakang. Muka Baskara semakin memerah, entah kenapa dia bapar sekaligus malu digoda seperti itu oleh teman-temannya.

Baskara menyalami dan menyapa yang lain, diikuti oleh Melati. Keduanya menjadi sorotan, sebagian orang seolah mendukung Baskara dan Melati untuk bernostalgia tapi adapun yang merasa miris melihat pemandangan itu, karena tahu Baskara sudah memiliki istri.

"Ini alesan aku gak mau dateng ke reuni, malah jadi ajang reuni sama mantan. Mereka juga kenapa sih! Udah tahu si Baskara udah punya istri malah di-ciecie-in kaya gitu." Gerutu wanita yang duduk di sisi yang lain

"Mana si Melati kaya kesenengan lagi, liat dari tadi dia ngikutin kemana aja si Baskara pergi. Di kira ini zaman SMA yang setiap hari kemana-mana berduaan," Timpal temannya yang tidak luput memperhatikan Baskara

"Semoga aja deh gak sampe lanjut, cukup di reuni ini aja mereka kaya gitu, ngeri ya say," Jawab yang lain

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi