Di bandara, Kinara banyak diam. Apalagi setelah mendengar informasi dari pengeras suara bahwa pesawat mereka akan berangkat, mukanya berubah pucat.
"Flo, kamu sakit?" tanya Galang sambil memasang sabuk pengamannya. Sebenarnya dari tadi ia sudah mengamati ada yang aneh dari Kinara. Mulai dari wajahnya yang pucat sampai bolak-balik ke kamar mandi untuk buang hajat. Tapi Kinara selalu mengatakan tidak apa-apa tiap kali ditanya.
"Sebenarnya aku... aku... takut naik pesawat." Akhirnya gadis itu menjawab jujur.
"Astagaa!" Galang menepuk jidat. "Selama ini nggak pernah naik pesawat, Flo?"
Kinara menggeleng. "Emang aku mau ke mana Lang? Masa jualan nasi uduk ke pasar aja naik pesawat."Galang tertawa. "Kalau gitu mulai sekarang kamu harus membiasakan diri, Flo. Kamu akan sering naik pesawat kalau jadi istriku."
"Apaa?" Kinara melotot.
"Eh jadi asistenku, maksudnya," ralat Galang di mulutnya tapi tidak di hatinya.
"Nih, pegang tanganku ka