(POV ARMAN)
"Sayang, dihabiskan susunya."
Nadia sedang serius dengan ponselnya ketika aku mengangsurkan segelas susu cokelat yang tinggal separuh.
"Nggak mau, entar tambah gendut!" Ia menggeleng tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel.
"Namanya sedang hamil ya tambah gendut dong, Sayang."
"Jadi bener ya aku tambah gendut?" Ia nampak panik lalu memperhatikan tubuhnya sendiri sekarang.
"Emang kenapa kalau gendut?"
Bukannya menjawab pertanyaanku ia malah balik bertanya,"Kamu lebih suka perempuan gendut apa langsing?"
"Aku sukanya ... kamu, mau gendut atau langsing, yang penting kamu," ucapku seraya mencium perutnya yang sudah nampak membuncit di usia kehamilan 11 minggu.
"Gombal! Di depanku Mas bilang begitu, di belakangku, siapa yang tahu!" tuduhnya membuatku mengernyit heran.
"Kamu kenapa sih Sayang, nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba marah."
"Nih!" Sekonyong-konyong ia menunjukkan ponselnya.
"Astaghfurullahaladzim, apa sih itu?" tanyaku ketika melihat tulisan ane