Hujan turun, samar tapi konsisten. Seperti perasaanku malam itu tidak lagi meledak-ledak, tapi terus mengguyur tanpa henti. Di sela persiapan sidang kedua, aku membuka kembali satu folder lama di laptopku. Folder yang selama ini kututup rapat, yang tak pernah kubuka sejak semua ini meledak.
Namanya “Cafe Notes.”
Isinya bukan tugas. Tapi catatan kecil, nota digital, screenshot pembayaran, foto-foto makanan semuanya dari masa-masa awal aku dan Reza sering pergi bareng. Semua masih tersimpan, rapi, seperti bukti cinta yang tak ingin dilupakan. Tapi sekarang, aku melihat semuanya dengan mata berbeda.
Flashback – Tahun Lalu
Saat itu kami baru masuk semester tiga. Aku baru saja kehilangan ayahku karena stroke mendadak, dan hidupku seperti kehilangan arah. Di tengah itu, Reza datang di hidupku, yang katanya ayahnya baru saja bangkrut karena gagal proyek properti.
“Gue cuma punya uang saku cukup buat seminggu. Selebihnya...entah ” katanya saat itu, dengan tatapan jatuh.
Aku merasa