Hening.
Tidak ada yang berbicara selama perjalanan dari rumah Evan ke rumah sakit.
Ares memang marah pada anaknya, tapi sifat kebapakannya tidak juga luntur. Nyatanya ia menunggu Evan di dalam mobil, setelah memberi tahu kalau Hana berada di rumah sakit.
"Yah, kondisi Hana ...?" Evan melirik ayahnya yang fokus menyetir, menatapnya beberapa detik dan tidak mampu melanjutkan kalimatnya.
"Nanti kamu tanya sendiri. Itu juga kalo Hana mau nemuin kamu."
***
"Han." Letta memanggil Hana yang baru saja membuka matanya. Sudah beberapa jam ini ia tertidur di bawah kontrol obat penenang. "Ada yang terasa sakit? Mama panggilin dokter ya."
Hana menggeleng pelan. "Nggak usah, Ma."
Melihat gerakan Hana yang seperti ingin duduk, Letta bergegas membantunya. "Tiduran aja, Han. Ranjangnya otomatis kok."
"Oh, iya, Ma." Hana kembali merebahkan diri dan tak lama kemudian bagian atas ranjangnya terasa bergerak naik setelah Letta menekan beberapa tombol di samping ranjang.
"Kak Azka mana, Ma?"
"Lagi ke kantin