"Van, kamu masuk duluan deh, aku nyusul lima menit lagi."
"Kenapa?"
Evan terpaksa mengurungkan niatnya untuk keluar dari mobil karena ucapan Hana yang tiba-tiba itu.
"Aku—"
"Kamu malu masuk bareng aku ke kantor?"
"Bukan malu, cuma—"
"Kamu istriku, kunikahi secara sah, kita nggak pernah nutup-nutupin, nggak ada yang salah sama hubungan kita, kenapa mesti malu atau nggak enak?"
Evan lantas mengusap puncak kepala Hana. "Nggak bakal ada yang berani ngomong aneh-aneh. Kalo pun ada, pasti ngomongnya di belakang kita, dan kita nggak perlu meduliin orang yang nggak berani ngomong di depan kita."
Sebenarnya Hana sendiri tidak mengerti dengan suasana hatinya. Tiba-tiba saja ketika mobil Evan telah terparkir dengan sempurna dan Evan mengajaknya turun, ada rasa enggan yang luar biasa muncul di dirinya.
Apakah Hana merasa insecure? Apalagi mengingat dirinya yang sempat digosipkan menggoda dan merebut Evan dari Melinda.
"Kamu pasti kepikiran gosip sebelum kita nikah?"
Hana mendelik kesal pada Evan,