"Zain!" aku memanggil Zain dengan sedikit berteriak.
Zain menoleh kepadaku dan melepaskan cengkraman tangannya pada leher baju Bang Fatur.
"Umi, lihatlah lelaki yang baru satu pekan menikahi Umi, ia hendak kembali menikah dengan wanita kotor ini." Ia menunjuk Asna tepat di depan wajahnya.
Ustazah Halimah tak terima atas perbuatan Zain.
"Jaga bicaramu anak kecil, kamu tahu apa!" seru Ustadzah Halimah.
"Apa yang salah dengan ucapanku Ustazah? Ia tak pandai menjaga kehormatannya, dia kotor, hina, dia wanita pezina! Apa kalian tak mengajarinya tentang adab agama?"
Ustazah menampar Zain. Aku berjalan maju tepat di depan Ustazah Halimah.
"Kenapa Ustazah menampar putraku dan bukanya mengoreksi kesalahan Ustaz dan Ustazah, bukankah benar yang dikatakan Zain bahwa wanita pezina adalah kotor," ujarku.
"Anak dan ibu benar-benar tak punya akhlak!" cetusnya dengan wajah marah.
Ustazah Halimah mengayunkan tangan dan bersiap hendak menamparku tetapi Bang Fatur memegangnya.
"Jangan menyentuhnya Ustaz