Raka memutuskan pulang setelah tiga hari di Bandung. Tak dihiraukan rengekan Aina yang memintanya tinggal lebih lama. Sungguh pikirannya tak pernah lepas dari Shinta. Dia gelisah, merasakan sikap Shinta yang berubah sejak dua hari kemarin.
"Apa karena aku tidak memberi kabar padanya seharian?
Ya, Shinta pasti berubah karena itu. Istriku itu pasti marah karena aku tak mengabarinya seharian kemarin," bathinnya.
Raka tiba di rumah hampir tengah malam. Shinta sudah terlelap. Dia tak tega membangunkan istrinya yang sedang pulas. Setelah membersihkan diri, Raka naik ke ranjang dan ikut berbaring di samping Shinta. Laki-laki itu melingkarkan tangannya pada perut wanita yang beberapa hari ini selalu memenuhi kepalanya.
"I miss you," bisiknya, kemudian mengecup kening Shinta cukup lama.
-----
Shinta terjaga saat pagi tiba. Dirinya terkejut ketika merasakan hembusan napas teratur di belakang tengkuknya. Sebuah tangan kekar melingkar erat di perutnya. Perlahan dia membalikkan tubuh. Saat i