Aku bergantian mandi dengan Mas Pamuji, setelahnya kami pergi makan di luar berdua saja.
"Mas ... kamu nggak mau mampir ke rumah Ibu?" tanyaku pada Mas Pamuji.
"Nggak usahlah," jawab Mas Pamuji apatis.
"Kita kelarin aja urusan kita di sini, terus kita pulang," lanjut Mas Pamuji.
Aku senang mendengarnya, tidak munafik bukan?
"Ehm, seenggaknya mampir ke tempat Bude," ucapku lagi.
"Iya, nanti mampir," jawab Mas Pamuji.
Kami membeli martabak dan buah-buahan untuk Bude Rum. Kali ini kami juga membelikan jajanan untuk cucu Bude Rum di mini market.
"Assalamualaikum," sapaku. Terdengar jawaban dari dalam rumah besar milik Bude.
"Waalaikumsalam, eh kamu, Kar? Apa kabar?" jawab Mbak Arum menyalamiku.
"Baik Mbak."
"Kamu keliatan ganteng sekarang, Ji," ucap Mbak Arum menyalami Mas Pamuji.
"Ganteng dari dulu perasaan," jawab Mas Pamuji sambil terkekeh.
"Pakde mana?" tanya Mas Pamuji.
"Di dalam, cari aja," ucap Mbak Arum, Mas Pamuji pun masuk ke dalam.
"Mana Bagas sama Tika?" tanya Mbak Arum.
"Ngga