Tiffany mengangkat-angkat pundaknya. “Jangan! Posisi sekarang adalah posisi paling bagus!”
Bondan menuangkan segelas anggur merah untuknya. “Meskipun aku bukan orang yang setia, aku juga tidak pernah selingkuh. Tenang saja, selama aku bertunangan denganmu, aku tidak akan memiliki hubungan tidak jelas dengan wanita lain. Tadi aku hanya mengobrol sebentar dengan mantanku.”
Tiffany menatap Bondan dengan kaget.
Kening Bondan tampak berkerut. “Tatapan apa itu?”
“Mantanmu masih saja nggak bisa melupakanmu. Itu berarti kamu orangnya cukup baik!” balas Tiffany.
Baru saja Bondan hendak tersenyum, tetiba dia merasakan ada yang aneh. Dia segera melirik Tiffany. “Kamu lagi menyindirku?”
“Nggak, kok!” Tiffany segera menggeleng. “Aku sudah nggak pernah berhubungan dengan mantanku, hubungan kami malah seperti musuh saja. Jadi, masih bisa berhubungan dengan baik setelah putus, menandakan kamu itu orangnya sangat baik!”
Tiffany bahkan mengacungkan jempol ke sisi Bondan.
Jujur saja, Bondan juga tidak ta