Ketika mereka sedang makan, ponsel Devin berdering. Dia menunduk untuk melihat sekilas, ternyata ada pesan masuk dari Ester.
[ Ester: Tuan Devin, proposalku sudah selesai. Coba kamu lihat apa ada masalah dengan poin yang satu ini? ]
[ Devin: Sudah semalam ini, kamu masih lembur? ]
[ Ester: Meski aku pulang, aku juga sendirian, lebih baik aku berkontribusi untuk Tuan Devin! ]
Kemudian, Ester mengirim sebuah stiker emotikon lucu yang sedang bekerja keras.
Devin pun tersenyum lembut.
[ Devin: Aku lagi makan di luar. Aku akan baca setelah pulang nanti. ]
[ Ester: Apa kamu lagi berkencan? Kalau begitu, kamu temani Nona Rose saja! Oh, ya, tadi saat rapat tadi pagi, aku merasa sepertinya hidungmu agak nggak nyaman. Hari ini cuaca di luar sana sangat dingin, kamu mesti pakai yang banyak. ]
Tatapan Devin berubah lembut.
[ Devin: Aku sudah baik-baik saja. ]
[ Ester: Baguslah kalau begitu. Kita jangan ngobrol lagi. Kalau nggak, nanti Nona Ester bakal cemburu! Hehe. ]
[ Devin: Emm, setelah aku bac