Tangan Reza yang sedang memegang cangkir teh langsung terkaku. Dia menundukkan sedikit kepalanya, sengaja menyembunyikan ekspresinya. “Oh ya?”
Lysa membalas dengan tersenyum, “Semua anggota keluarganya Fernando fokus dalam dunia penelitian. Fernando sangatlah unggul, sedangkan Sonia anaknya juga baik. Aku merasa mereka berdua cukup serasi.”
Reza menundukkan kepalanya untuk menyesap teh. Dia tidak lagi bersuara.
Lysa pun melanjutkan, “Fernando yang lebih kecil dari kamu saja sudah mau pacaran. Kapan kamu luangkan waktu untuk membahas masalah pernikahan?”
Tatapan Reza berubah datar. Dia lalu berkata, “Ternyata Kak Diana lebih sayang sama Fernando. Padahal kami sama-sama nggak punya pacar. Tapi ketika ada wanita dengan persyaratan bagus, dia malah hanya ingat sama Fernando.”
“Kak Diana-mu nggak berani ikut campur sama urusan pribadimu. Kalau kamu penurut seperti Fernando, mana mungkin kamu masih belum menikah sampai sekarang.”
Reza menekan-nekan keningnya. Dia berusaha untuk menahan amara