Tatapan Fernando berubah muram. Dia memaksakan diri untuk tersenyum. “Kamu sudah punya pacar?”
Sonia terdiam sejenak, lalu menggeleng.
Fernando mengangkat-angkat pundaknya. “Maksudmu, kamu nggak suka sama aku?”
Nada bicara Fernando terdengar sedang bercanda, dan tidak terdengar emosi di dalamnya.
“Bukan!” Tatapan Sonia sangatlah tulus. “Ada alasannya.”
“Baiklah!” Fernando juga tidak memaksakan kehendaknya. “Tapi apa kamu bisa tinggal di sini sebentar lagi? Kalau kamu langsung keluar, nenekku pasti akan mengomeliku lagi. Dia pasti bakal bilang aku nggak pintar ngobrol sama cewek. Baru beberapa menit saja sudah pergi.”
Sonia spontan tertawa. “Oke, kalau begitu, kita baca buku dulu.”
Kebetulan Sonia juga tidak punya topik pembicaraan dengan teman sekolah Tasya. Jadi lebih baik untuk bersembunyi di sini.
“Terima kasih!” ucap Fernando.
Sonia mencari buku dari rak, lalu duduk di seberang Fernando.
Kedua orang sedang membaca buku di depan meja kayu. Sementara di luar sana orang-orang sedang b