Azzam bersandar di dada Arya, menghirup aroma tubuh pria itu. “Gak apa-apa, Pa. Kata Mama, Papa lagi kerja cari uang yang banyak, dan Azzam gak boleh cengeng atau tanya-tanya Iagi. Yang penting sekarang Azzam seneng bisa ketemu Papa,” Ungkap Azzam tersenyum senang.
Mendengar itu, Arya merasakan hatinya teriris. Betapa polos putranya, mencoba memahami situasi yang rumit dengan cara yang sederhana. Ia menyadari betapa besar pengorbanan yang telah dilakukan Maudy untuk menjaga hati Azzam selama ini.
Maudy telah menjadi benteng pertahanan bagi Azzam, menjaga hati putranya agar tetap utuh di tengah ketidakhadiran sang Ayah.
“Papa liat Azzam diam aja saat Mama dan Papa lagi bicara, emang Azzam gak mau bantuin Papa baikan sama Mama??” Tanya Arya, ingin melibatkan Azzam dalam memperbaiki hubungannya dengan Maudy.
Melihat sikap Maudy saat ini membuatnya ragu, apakah istrinya itu mau diajak kembali bersama?
“Mama selalu bilang, Azzam gak boleh ikut campur saat orang lagi bicara, Pa!” Jelas