author-banner
Dilla Maharia
Dilla Maharia
Author

Romans de Dilla Maharia

Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan

Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan

Aisyah Sofiana, seorang gadis yang di jadikan penebus hutang oleh pamannya sendiri pada juragan tanah yang sudah memiliki istri tiga. Itu artinya, jika Aisyah menyetujui, ia harus menjadi istri ke empat juragan tanah itu. Aisyah menolak mentah-mentah permintaan pamannya itu, dan preman suruhan juragan menawarkan diri agar dirinya saja yang menikahi Aisyah. “Kalau kamu tidak mau jadi istri juragan Bram, lebih baik kamu jadi istriku saja!” Ucap seorang preman yang bernama Galih Pratama. Akankah Aisyah menerima tawaran preman itu??
Lire
Chapter: 089.
Sementara itu, kini Fadil sudah pulang ke rumah dengan bersenandung ria. Merasa puas karena sudah mempermainkan Rina tadi. “Hey, kamu kenapa Dil? Senyam-senyum gitu, kayak orang jatuh cinta aja,” Ucap Aisyah terheran melihat adiknya masuk rumah dengan bersenandung. “Ini lebih dari jatuh cinta, Mbak.” Jawab Fadil. Aisyah mengerutkan kening, “Apa yang lebih dari jatuh cinta? Kamu sudah punya pacar, Dil??” Tanyanya dengan tatapan menyelidik. Fadil cepat-cepat menggeleng. “Enggak, Mbak. Fadil gak suka pacar-pacaran,” sahutnya. Aisyah mengangguk setuju sembari tersenyum. “Bagus! Jangan mainin hati perempuan ya,” Jelas Aisyah. Fadil tersenyum dengan menahan tawa, “Mbak tau gak?” “Ya gak tau, Fadil. Makanya tadi Mbak nanya sama kamu. Ada apa? Eh, malah kamu balik nanya.” “Tadi Fadil ketemu Tante Rina di sekolah, Mbak.” Jawab Fadil. “Hah? Tante Rina ngapain di sekolah kamu?” Tanya Aisyah sedikit terkejut. “Enggak tau juga sih. Tapi tadi Tante Rina jalan kaki dari arah utara, Mbak. K
Dernière mise à jour: 2025-05-04
Chapter: 088.
Sepulang dari menjenguk Herman di Lapas, Rina seakan mendapat vitamin kehidupan. la kini berjalan menyusuri jalanan untuk mencari pekerjaan. Tak apa, wanita itu rela untuk kembali bekerja agar bisa mengunjungi kembali suaminya di lapas. “Bu, Ibu butuh tenaga kerja gak?” Tanya Rina di sebuah toko campuran. “Kamu panggil saya Ibu? Ngaca dong! Situ kali yang Ibu-ibu!” sentak pemilik toko campuran yang seorang gadis. Rina tersentak. Pemilik toko campuran tersebut tak terima di panggil Ibu oleh dirinya. “Eh, maaf Mbak...” Ralat Rina cepat, “Butuh pekerja gak Mbak? Kebetulan saya lagi cari kerjaan.” sambungnya. “Nggak ada!!” Jawab gadis itu ketus bukan main. Rina menghela napas berat, tanpa banyak bicara lagi ia segera pergi meninggalkan toko itu. Kembali berjalan menyusuri jalanan dan masuk ke beberapa toko lainnya serta rumah makan untuk menanyakan info lowongan pekerjaan. “Jangankan lowongan kerja, Bu. Pegawai saya aja pada nganggur itu di belakang karena lagi sepi pembeli,” keluh
Dernière mise à jour: 2025-05-03
Chapter: 087.
“Terus sekarang gimana, hah? Kenapa kamu malah minta tanggung jawab sama Arman kemarin?” Tanya Rina lagi, masih ingin tahu. “Karena Syahnaz gak cinta sama lelaki itu, Bu!” Jawabnya. “Gak cinta tapi sampai punya anak? Kamu jadi wanita bayaran? Dasar bodoh!!!” Umpat Rina, semakin menggeram. Ia mendorong kepala putrinya itu dengan jari telunjuknya, benar-benar muak bukan main dengan pernyataan Syahnaz kali ini. “Sstt!! Jangan keras-keras bicaranya, Bu!” Syahnaz kembali memperingati ibunya. “Pokoknya Ibu gak mau tau!! Kamu harus minta tanggung jawab sama lelaki yang sudah menghamili kamu itu!” Pinta Rina sedikit mendesak. “Gimana caranya Bu? Dia udah punya istri dan juga anak,” Jawab Syahnaz, tak bersemangat. “Ya kamu temui istrinya itu, mau gak mau kamu harus jadi istri keduanya!” Tambah Rina lagi. Syahnaz menggeleng, “Enggak, Bu!! Syahnaz gak mau jadi istri kedua?” Tolak Syahnaz. Tak pernah ada keinginan dalam dirinya untuk jadi istri kedua. “Kalau kamu gak mau jadi istri kedua,
Dernière mise à jour: 2025-05-02
Chapter: 086.
Pukul 07.00 wib_ Aisyah sedang membuat dua cangkir minuman hangat untuk dirinya dan Galih. Gadis itu tersenyum manis menghirup aroma wangi dari cangkir berisi kopi susu panas itu. “Hmmm... Wangi!” Ucapnya sambil memejamkan mata. Galih diam-diam mengamati tingkah Aisyah sembari bersandar di dinding sambil bersidekap. Istrinya itu ternyata sedang memakai dress piyama yang oversize. Terlihat longgar di tubuh langsingnya. Namun tetap menampilkan betis indahnya yang bersih. “Cantik.” Gumamnya. Galih berjalan mendekati Aisyah yang membelakanginya. “Wangi banget aromanya sayang!” bisik Galih di telinga Aisyah sambil memeluk wanita itu dari belakang. Seperti biasa, selalu mengecup tengkuk istrinya yang beraroma cologne bayi. Aisyah sedikit kaget karena suaminya itu tiba-tiba datang memeluknya. “Eh Iya Mas, aku buat untuk kita berdua.” Aisyah tersenyum lembut sambil mengelus pipi Galih dengan sebelah tangannya. “Yuk Mas kita minum di meja makan. Enak nih dingin-dingin begini minum y
Dernière mise à jour: 2025-05-01
Chapter: 085.
“Naz... Ibu kangen sama bapak. Ayo kita jenguk bapak ya, Nak.” Pinta Rina. Sudah sebulan Herman mendekam di Lapas, tetapi Rina dan Syahnaz tak pernah mengunjungi. Di karenakan tak ada biaya.“Apa sih, Bu? Jangan kayak anak kecil deh! Biarkan saja Bapak di sana sampai waktunya keluar! Salah Bapak sendiri karena sudah ceroboh!” Tanpa perlu berpikir, Syahnaz langsung menolak dengan jelas permintaan Ibunya itu.Rina terkejut mendengar jawaban Syahnaz yang tidak punya hati pada ayahnya sendiri.“Kurang ajar kamu, Syahnaz!!” Umpat Rina kesal.Bukannya kasihan dengan Ayahnya di penjara, Syahnaz malah justru menyalahkan Herman.“Apa, Bu? Memang nyatanya begitu kan?”Rina menggeleng, tak terima. “Pokoknya Ibu mau jenguk bapak kamu!” kekehnya keras kepala.“Memangnya Ibu ada uang? Ke Lapas gak akan cukup kalau bawa uang hanya lima puluh ribu, belum lagi nanti pasti bapak minta makananlah, cemilan lah! Di lapas itu kalau bawa makanan juga harus banyak biar bisa di bagi sama penghuni lainnya. Me
Dernière mise à jour: 2025-04-30
Chapter: 084.
“Terpaksa? Siapa yang memaksa kamu sampai berbuat sejauh itu, Riana? Kamu lupa, kalau saya pernah meminta kamu dan yang lainnya agar tidak berurusan dengan Syahnaz?” Tanya Galih kembali mengingatkan. Ruangan itu terasa mencekam, seolah waktu berhenti sejenak. Riana kembali menunduk. Galih memang tidak membentak, tapi dari nada suaranya, Bosnya itu terdengar sangat murka. “Apa alasannya, sampai kamu berkhianat seperti itu pada saya, Riana?” Tanya Galih dengan tatapan nyalang. Riana menelan ludah, menarik napas dalam-dalam terlebih dahulu. Menetralkan perasaan. “Saya tidak bermaksud mengkhianati Bapak! Saya cuma cemburu karena Bapak menikah sama Bu Aisyah,” Ungkap Riana pada akhirnya, tak punya pilihan lain dan tak bisa mengelak lagi. Galih mengerutkan kening, menatap bingung ke arah Riana. Di tengah rasa kecewa Galih atas keputusan karyawannya itu yang sangat merugikan dirinya dan Aisyah, ia juga tak mengerti mengapa pegawai yang sudah lama bekerja dengannya itu, malah mengeluark
Dernière mise à jour: 2025-04-29
Istri Kesayangan Tuan Arogan

Istri Kesayangan Tuan Arogan

Di nikahi karena perjodohan dua keluarga. Elgard, pria yang enam bulan lalu menikahi Olivia ternyata masih berhubungan dengan mantan kekasihnya, Chelsea. Enam bulan tak di anggap sebagai istri. Elgard hanya menunjukkan sikap benci dan muak terhadap Olivia. Berusaha mencoba bertahan dan bersabar, pada akhirnya pertahanannya runtuh juga. Olivia merasa tak kuat lagi menyaksikan perselingkuhan suaminya yang sudah tidak bisa lagi di pisahkan dengan kekasihnya itu. Hingga pada akhirnya takdir mempertemukan Olivia dengan seorang pria dingin bernama Barra Malik Virendra..
Lire
Chapter: Bab 303. Lengkap Sudah
“Udah, Sayang. Oliv jangan terlalu banyak diajak bicara. Lihatlah dia masih pucat sama lemas gitu,” tegur Virendra, ingin menghentikan Syafira yang masih saja mengajak Olivia mengobrol. Virendra begitu iba melihat menantu perempuannya dalam keadaan lelah. Pasti sangat sangat capek dan inginnya tidur tenang untuk merehatkan badan setelah berjuang melahirkan bayi yang ditunggu-tunggu oleh kedua belah pihak keluarga. “Waduh, maafkan Mommy ya Sayang. Kamu jadi terganggu,” Ucap Syafira pada Olivia. “Enggak kok, Mom.” Olivia terkekeh, dirinya malah selalu senang jika ibu mertuanya itu ada. Membuat suasana semakin hidup dan ramai. Syafira mengusap lembut lengan menantunya, kemudian mendekati Amanda yang berdiri di samping box bayi Olivia. Virendra mengambil kesempatan. la dekati Olivia, lalu membelai dan mengecup pucuk kepala menantunya. “Istirahat yang cukup ya, Nak,” ucapnya lembut, tersenyum dengan sorot mata penuh kasih sayang. “Ya, Dad,” Jawab Olivia ikut tersenyum. Di saat
Dernière mise à jour: 2025-04-25
Chapter: Bba 302. Bahagia...
Olivia ditempatkan di ruang rawatan President Suite-Royal Hospital dengan segala fasilitas lengkapnya. Aroma harum khas bayi baru lahir, menyebar ke seluruh penjuru ruangan, memberi ketenangan tersendiri. Ibu muda itu berbaring dengan kepala sedikit ditinggikan di atas tempat tidur pasien, tubuhnya nyaman ditutupi selimut halus. Di sampingnya, Barra duduk sambil menggenggam tangannya dengan mesra. Mata pria yang kini telah resmi menjadi seorang ayah itu, tak lepas memandangi wajah lelah Olivia yang tampak sedikit pucat. Cinta dan perhatian tergambar jelas dalam tatapan hangat Barra. la sesekali mengecup tangan Olivia, menunjukkan dukungan dan kasih sayang yang semakin besar saja pada istrinya itu. Rasa bangga terhadap Olivia yang telah melahirkan buah cinta mereka, kian membuncah. Sedang Olivia yang telah melewati proses persalinan, tampak lelah namun sumringah. Mata sayunya tertuju pada bayi yang kini berada dalam dekapan sang kakek. Tampak bayi mungil mereka tertidur lelap d
Dernière mise à jour: 2025-04-25
Chapter: Bab 301. Perempuan?
Dengan hati-hati, Barra membantu Olivia berjalan ke mobil, sambil terus memastikan bahwa istrinya itu merasa nyaman. “Udah yakin gak ada yang tertinggal, Sayang?” tanya Amanda sebelum pintu mobil ditutup. “InsyaAllah yakin, Bu.” “Ok. Jagain Oliv ya Bar. Ibu dan Kakek di belakang ngikutin mobil kalian.” “Ya, Bu.” Barra mengangguk, berdebar-debar karena Olivia menahan sakit sambil menggenggam kuat jemarinya. Amanda menutup pintu mobil Barra dari luar. Mobil pun segera melaju, menuju rumah sakit Royal Hospital. Amanda dan Tuan Rawless dengan mobil mereka sendiri, akan ikut ke rumah sakit untuk menunggui persalinan Olivia. Wajah keduanya cukup tegang, ini waktunya cucu Amanda sekaligus cicit Tuan Rawless akan hadir ke dunia ini. Sebentar lagi. Hujan masih terus mengguyur, menambah dramatis perjalanan mereka ke rumah sakit di dini hari yang dingin dan basah itu. “Aduh Mas, makin sakiiiit...” Olivia menggenggam erat tangan Barra. Kontraksinya terasa semakin kencang daripada sebelumn
Dernière mise à jour: 2025-04-25
Chapter: Bab 300. Detik-detik...
_Dua bulan kemudian_ Pukul 01.00 wib. Suara gemericik hujan di luar jendela kediaman Rawless, semakin membuat malam terasa pekat. Di dalam kamar yang temarm oleh lampu tidur, Barra dan Olivia masih berbaring di bawah selimut tebal yang membalut tubuh keduanya. AC yang sejak awal diatur dengan suhu rendah, menambah kesejukan ruang kamar yang luas itu, serasi dengan dinginnya malam yang diselimuti hujan. Olivia dengan perutnya yang besar menonjol, tidur miring ke kiri membelakangi Barra dengan kepala bertumpu pada lengan suaminya sebagai bantal empuk. Sedang Barra memeluknya dari belakang, seperti salah satu kebiasaan mereka saat tidur. “Uugh...” Olivia mulai menggeliat. Rasa tak nyaman di perut yang dirasakannya sebelum tidur tadi, kembali lagi, malah semakin intens. Perutnya seperti mengencang, seakan menjadi sebuah tanda bahwa kontraksi sesungguhnya telah dimulai. “Nak, kok gerak-gerak terus ya? Apa udah mau lahir?” lirihnya dengan mengusap-usap perut. Dengan wajah meringis
Dernière mise à jour: 2025-04-25
Chapter: Bab 299. SAH
Tampak penghulu datang, langsung disambut ramah oleh Tuan Rawless, Virendra dan Haris. Setelah berbasa basi, semuanya akhirnya duduk di tempat masing-masing. Penghulu, Barra dan Tuan Rawless sebagai saksi nikah. Yang terpenting, Jefri dan Haris duduk berhadap-hadapan untuk mengucapkan ijab qobul sebentar lagi. Sementara keluarga besar sudah menempati kursi mereka masing-masing, ikut tak sabar menyaksikan acara sakral ini. Tak berselang lama, Syafira dan Ayuma masuk ke dalam ballroom hotel. Suara riuh hadirin di dalam ruangan megah itu, sontak menarik perhatian Jefri. Ada ungkapan takjub dengan melafazkan kalimat MasyaAllah, terdengar dari suara-suara mereka yang melihat ke arah pintu masuk. Degup Degup Jantung Jefri berdegup sekencang mungkin. la menelan saliva, matanya tak berkedip. Clarissa masuk digandeng Syafira dan Ayuma, itu gadis yang sebentar lagi akan ia halalkan. Tak sampai hitungan jam lagi. ‘Ya Allah!’ ‘Indahnya cıptaanMu...’ Batin Jefri, terpesona melihat calon
Dernière mise à jour: 2025-04-25
Chapter: Bab 298. Hari Bahagia
Tiga minggu berlalu... Ballroom hotel bintang lima tempat Jefri dan Clarissa akan melangsungkan akad nikah sekaligus resepsi pernikahan, telah bertransformasi menjadi sebuah mahakarya keindahan, seperti sebuah istana mewah bak pernikahan putri raja. Di sekeliling ballroom, meja-meja tamu tersusun rapi dan elegan, ditata dengan linens putih bersih dan peralatan makan perak yang berkilau, dihiasi centerpiece yang terdiri dari bunga-bunga segar dan lilin-lilin yang menambahkan nuansa romantis. Di setiap sudutnya, terdapat rangkaian bunga yang mewah berwarna-warni sedemikian rupa, menambah semerbak aroma floral yang menggoda indra. Di bagian depan ballroom, sebuah meja berukuran sedang namun unik, telah disiapkan dengan kursi spesial untuk calon pengantin pria yang akan melangsungkan ijab qobul bersama wali nikah pengantin perempuan, tak lupa kursi khusus penghulu dan dua orang saksi nikah. Atmosfer di aula ini bukan hanya tentang keindahan visual, namun juga perasaan penuh harapan y
Dernière mise à jour: 2025-04-25
Jerat Pesona Istri Simpanan

Jerat Pesona Istri Simpanan

Maudya Ameera, seorang gadis datang ke Jakarta untuk bekerja di perusahaan Pamannya, namun tak di sangka setelah seminggu di Jakarta, Maudy malah dipaksa menikah dengan seorang pria yang telah memiliki istri. Pria itu sama sekali tak menerimanya, dia hanya datang jika ingin berhubungan saja. Siapa sangka, Maudy semakin menjadi wanita yang anggun dan mempesona, namun Arya Dirgantara terlambat menyadarinya....
Lire
Chapter: Bab 8
“Mas...” Panggil Maudy. Arya tersenyum, sebuah senyum yang penuh makna. Pria itu kemudian ikut masuk ke dalam bathtub. Air hangat membasahi tubuh keduanya, menciptakan suasana yang menggoda. Maudy yang awalnya gugup, mulai merasakan sensasi yang berbeda. Arya dengan tangannya yang hangat, menelusuri lekuk tubuh wanita itu. Maudy yang awalnya menolak, mulai merasakan ketertarikan yang sama. “Mas, stop! Jangan ke bawah!” Maudy mencegah tangan Arya yang hampir menyentuh area miliknya. “Kenapa?” Suara Arya terdengar semakin berat, gairahnya sudah memuncak. “A-Aku lagi datang bulan,” Jawab Maudy sedikit tersengal. Arya dengan tubuh yang bergetar karena hasrat, menatap Maudy dalam-dalam. Uap air hangat mengepul, membasahi kulit istri mudanya itu, semakin menonjolkan lekuk tubuh Maudy yang indah. Arya merasakan tubuhnya panas, napasnya tersengal-sengal. la merasakan sebuah gelombang keinginan yang tak tertahankan, menyerbu dirinya. “Maudy, saya_” Arya terdiam, kata-kata yang ingin i
Dernière mise à jour: 2025-05-04
Chapter: Bab 7
“Karena aku gak mau kalau sampai Mas jajan di luar sana! Bagaimana pun juga, aku gak mau nyiksa hasrat Mas. Aku gak bisa melayani Mas dan juga gak bisa memberikan anak. Jadi, aku mohon menikahlah lagi, Mas!” Pinta Jasmine. Arya terdiam, hatinya merasa bersalah. Ia merasa sangat bersyukur memiliki istri seperti Jasmine, yang begitu tulus mencintainya dan selalu mengutamakan kebahagiaannya. Arya merasa terharu dengan pengorbanan Jasmine, yang rela melepaskan kebahagiaan wanita itu demi kebahagiaan Arya. “Jasmine...” Arya tidak bisa berkata apa-apa. Merasa sulit untuk menjelaskan bahwa saat ini ia sudah menikah lagi. Namun Arya takut jika istrinya itu sebenarnya tidak siap bahkan nanti malah membuat sakit wanita itu semakin parah. “Aku mohon, Mas... Mas nikah lagi ya! Aku akan bahagia melihat Mas bahagia, asal Mas menikah dengan wanita yang juga mau menerimaku sebagai kakak madunya!” Jelas Jasmine. “Mas akan memikirkan semuanya dulu, sayang.” Jasmine mengangguk, air matanya terus m
Dernière mise à jour: 2025-05-03
Chapter: Bab 6
Tiba-tiba, ponsel Arya yang terletak di nakas berbunyi. Nada deringnya yang khas, sebuah lagu romantis yang sering ia dengarkan bersama Jasmine, membuat Maudy tersentak, kembali ke kenyataan. Arya mengernyit, melihat layar ponselnya. “Istriku menelepon,” gumamnya, nada suaranya berubah, sedikit gugup.Maudy menunduk, hatinya mulai berdesir. Ia tahu, itu istri pertama suaminya, adalah sosok yang sangat penting dalam hidup Arya. Jasmine adalah wanita yang telah menemani Arya selama bertahun-tahun, wanita yang telah memberikannya cinta, kasih sayang, pada pria di sampingnya.“Saya angkat telepon dulu, kamu diam jangan bersuara!” Tegas Arya, namun ada sedikit kekhawatiran yang tersirat di dalamnya.Maudy mengangguk pelan, matanya berkaca-kaca. Entah apakah dia sudah mulai merasa cemburu atau bagaimana. Ia tahu, prioritas Arya adalah Jasmine, dan pria itu tidak ingin istri pertamanya tahu jika sedang bersama Maudy. Maudy juga tidak protes karena tidak ingin menjadi penyebab keretakan dalam
Dernière mise à jour: 2025-05-02
Chapter: Bab 5
Pukul 17.00 wib, setelah minum obat dan istirahat yang cukup, Maudy merasa tubuhnya mulai membaik, bahkan sekarang ia sudah sibuk memasak untuk dirinya sendiri. “Untungnya isi kulkas penuh, jadi aku gak perlu belanja.” Sebenarnya menjadi istri Arya cukup menguntungkan, ia tidak perlu kerja keras untuk mencari uang, namun rasa bersalah pada Kakak madunya terus menghantui pikirannya. Saat Maudy sedang sibuk membuat ayam goreng mentega, juga tumis kangkung, Maudy terlonjak kaget saat merasakan ada yang menggelung rambutnya yang tergerai bebas. “Astaghfirullah hal adzim, Mas... Kamu ngagetin aku tau,” Bagaimana tidak kaget, ia tinggal di apartemen ini sendiri, jadi saat merasakan ada yang memainkan rambutnya, Maudy langsung kaget. “Kalau lagi masak itu rambutnya di ikat, biar gak ganggu,” Maudy melepas dasinya, lalu mengikatkan dasi itu pada rambut panjang Maudy, “Kamu ngapain masak sih, emang kamu udah mendingan??” Tanya Arya, khawatir. Maudy mengangguk pelan, tak berani menatap m
Dernière mise à jour: 2025-03-25
Chapter: Bab 4
Tak berselang lama, wanita itu tiba di rumah sakit, Maudy segera menuju area pendaftaran untuk mendaftarkan dirinya. Dengan langkah mantap, ia mengisi formulir dan menyerahkan berkas yang diperlukan. Setelah selesai, Maudy duduk di ruang tunggu. Saat sedang duduk di ruang tunggu, pandangannya tertuju pada seorang wanita yang duduk di kursi roda. Wajah wanita itu begitu pucat, seolah kehilangan segenap warna. Maudy merasa simpati melihat keadaan wanita itu, apalagi tidak terlihat ada orang disekelilingnya.Maudy memutuskan untuk mendekati wanita itu, karena melihat ingin minum dari botol tapi kesusahan.“Biar aku bantu bukain, Kak.” Ucap Maudy, mengambil botol minum dari tangan wanita tersebut.Wanita itu menatap Maudy dengan sorot mata lelah, namun senyuman kecil terukir di bibirnya, “Terima kasih, maaf merepotkan,” jawab wanita itu pelan.Setelah berhasil membuka botol minum tersebut, Maudy meletakkan sedotan agar wanita itu mudah untuk meminumnya.“Kakak sendirian?” Tanyanya ingin
Dernière mise à jour: 2025-03-25
Chapter: Bab 3
Di apartemen...Maudy memutuskan untuk bangun dan menuju kamar mandi. Walaupun masih terasa nyeri, namun wanita itu harus menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.Di bawah guyuran air shower yang menyegarkan, Maudy merasakan tubuhnya bergetar perlahan melepaskan ketegangan. Maudy memejamkan mata, mencoba menenangkan diri dari situasi yang sedang di hadapinya. Meski begitu, Maudy sadar bahwa dirinya harus terus berjalan dan menghadapi kenyataan, karena hidup tidak mungkin diam di tempat saja.Setelah selesai, Maudy mengambil sejadah dan menggelarnya dengan hati-hati di atas lantai. Maudy menunaikan sholat, berusaha khusyuk meski pikirannya terus saja melayang memikirkan hari esok yang masih menjadi misteri.“Ya Allah, mengapa takdirku harus begini? Aku tak sanggup menerima kenyataan ini,” Maudy berdoa dengan air mata yang kembali membasahi pipinya, “Walaupun rasa Cinta itu belum ada untuk Mas Arya, tapi hatiku terasa remuk menghadapi keadaan ini, Ya Allah... Bagaimana juga pera
Dernière mise à jour: 2025-03-25
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status