author-banner
Dilla Maharia
Dilla Maharia
Author

Nobela ni Dilla Maharia

Istri Kesayangan Tuan Arogan

Istri Kesayangan Tuan Arogan

Di nikahi karena perjodohan dua keluarga. Elgard, pria yang enam bulan lalu menikahi Olivia ternyata masih berhubungan dengan mantan kekasihnya, Chelsea. Enam bulan tak di anggap sebagai istri. Elgard hanya menunjukkan sikap benci dan muak terhadap Olivia. Berusaha mencoba bertahan dan bersabar, pada akhirnya pertahanannya runtuh juga. Olivia merasa tak kuat lagi menyaksikan perselingkuhan suaminya yang sudah tidak bisa lagi di pisahkan dengan kekasihnya itu. Hingga pada akhirnya takdir mempertemukan Olivia dengan seorang pria dingin bernama Barra Malik Virendra..
Basahin
Chapter: Bab 303. Lengkap Sudah
“Udah, Sayang. Oliv jangan terlalu banyak diajak bicara. Lihatlah dia masih pucat sama lemas gitu,” tegur Virendra, ingin menghentikan Syafira yang masih saja mengajak Olivia mengobrol. Virendra begitu iba melihat menantu perempuannya dalam keadaan lelah. Pasti sangat sangat capek dan inginnya tidur tenang untuk merehatkan badan setelah berjuang melahirkan bayi yang ditunggu-tunggu oleh kedua belah pihak keluarga. “Waduh, maafkan Mommy ya Sayang. Kamu jadi terganggu,” Ucap Syafira pada Olivia. “Enggak kok, Mom.” Olivia terkekeh, dirinya malah selalu senang jika ibu mertuanya itu ada. Membuat suasana semakin hidup dan ramai. Syafira mengusap lembut lengan menantunya, kemudian mendekati Amanda yang berdiri di samping box bayi Olivia. Virendra mengambil kesempatan. la dekati Olivia, lalu membelai dan mengecup pucuk kepala menantunya. “Istirahat yang cukup ya, Nak,” ucapnya lembut, tersenyum dengan sorot mata penuh kasih sayang. “Ya, Dad,” Jawab Olivia ikut tersenyum. Di saat
Huling Na-update: 2025-04-25
Chapter: Bba 302. Bahagia...
Olivia ditempatkan di ruang rawatan President Suite-Royal Hospital dengan segala fasilitas lengkapnya. Aroma harum khas bayi baru lahir, menyebar ke seluruh penjuru ruangan, memberi ketenangan tersendiri. Ibu muda itu berbaring dengan kepala sedikit ditinggikan di atas tempat tidur pasien, tubuhnya nyaman ditutupi selimut halus. Di sampingnya, Barra duduk sambil menggenggam tangannya dengan mesra. Mata pria yang kini telah resmi menjadi seorang ayah itu, tak lepas memandangi wajah lelah Olivia yang tampak sedikit pucat. Cinta dan perhatian tergambar jelas dalam tatapan hangat Barra. la sesekali mengecup tangan Olivia, menunjukkan dukungan dan kasih sayang yang semakin besar saja pada istrinya itu. Rasa bangga terhadap Olivia yang telah melahirkan buah cinta mereka, kian membuncah. Sedang Olivia yang telah melewati proses persalinan, tampak lelah namun sumringah. Mata sayunya tertuju pada bayi yang kini berada dalam dekapan sang kakek. Tampak bayi mungil mereka tertidur lelap d
Huling Na-update: 2025-04-25
Chapter: Bab 301. Perempuan?
Dengan hati-hati, Barra membantu Olivia berjalan ke mobil, sambil terus memastikan bahwa istrinya itu merasa nyaman. “Udah yakin gak ada yang tertinggal, Sayang?” tanya Amanda sebelum pintu mobil ditutup. “InsyaAllah yakin, Bu.” “Ok. Jagain Oliv ya Bar. Ibu dan Kakek di belakang ngikutin mobil kalian.” “Ya, Bu.” Barra mengangguk, berdebar-debar karena Olivia menahan sakit sambil menggenggam kuat jemarinya. Amanda menutup pintu mobil Barra dari luar. Mobil pun segera melaju, menuju rumah sakit Royal Hospital. Amanda dan Tuan Rawless dengan mobil mereka sendiri, akan ikut ke rumah sakit untuk menunggui persalinan Olivia. Wajah keduanya cukup tegang, ini waktunya cucu Amanda sekaligus cicit Tuan Rawless akan hadir ke dunia ini. Sebentar lagi. Hujan masih terus mengguyur, menambah dramatis perjalanan mereka ke rumah sakit di dini hari yang dingin dan basah itu. “Aduh Mas, makin sakiiiit...” Olivia menggenggam erat tangan Barra. Kontraksinya terasa semakin kencang daripada sebelumn
Huling Na-update: 2025-04-25
Chapter: Bab 300. Detik-detik...
_Dua bulan kemudian_ Pukul 01.00 wib. Suara gemericik hujan di luar jendela kediaman Rawless, semakin membuat malam terasa pekat. Di dalam kamar yang temarm oleh lampu tidur, Barra dan Olivia masih berbaring di bawah selimut tebal yang membalut tubuh keduanya. AC yang sejak awal diatur dengan suhu rendah, menambah kesejukan ruang kamar yang luas itu, serasi dengan dinginnya malam yang diselimuti hujan. Olivia dengan perutnya yang besar menonjol, tidur miring ke kiri membelakangi Barra dengan kepala bertumpu pada lengan suaminya sebagai bantal empuk. Sedang Barra memeluknya dari belakang, seperti salah satu kebiasaan mereka saat tidur. “Uugh...” Olivia mulai menggeliat. Rasa tak nyaman di perut yang dirasakannya sebelum tidur tadi, kembali lagi, malah semakin intens. Perutnya seperti mengencang, seakan menjadi sebuah tanda bahwa kontraksi sesungguhnya telah dimulai. “Nak, kok gerak-gerak terus ya? Apa udah mau lahir?” lirihnya dengan mengusap-usap perut. Dengan wajah meringis
Huling Na-update: 2025-04-25
Chapter: Bab 299. SAH
Tampak penghulu datang, langsung disambut ramah oleh Tuan Rawless, Virendra dan Haris. Setelah berbasa basi, semuanya akhirnya duduk di tempat masing-masing. Penghulu, Barra dan Tuan Rawless sebagai saksi nikah. Yang terpenting, Jefri dan Haris duduk berhadap-hadapan untuk mengucapkan ijab qobul sebentar lagi. Sementara keluarga besar sudah menempati kursi mereka masing-masing, ikut tak sabar menyaksikan acara sakral ini. Tak berselang lama, Syafira dan Ayuma masuk ke dalam ballroom hotel. Suara riuh hadirin di dalam ruangan megah itu, sontak menarik perhatian Jefri. Ada ungkapan takjub dengan melafazkan kalimat MasyaAllah, terdengar dari suara-suara mereka yang melihat ke arah pintu masuk. Degup Degup Jantung Jefri berdegup sekencang mungkin. la menelan saliva, matanya tak berkedip. Clarissa masuk digandeng Syafira dan Ayuma, itu gadis yang sebentar lagi akan ia halalkan. Tak sampai hitungan jam lagi. ‘Ya Allah!’ ‘Indahnya cıptaanMu...’ Batin Jefri, terpesona melihat calon
Huling Na-update: 2025-04-25
Chapter: Bab 298. Hari Bahagia
Tiga minggu berlalu... Ballroom hotel bintang lima tempat Jefri dan Clarissa akan melangsungkan akad nikah sekaligus resepsi pernikahan, telah bertransformasi menjadi sebuah mahakarya keindahan, seperti sebuah istana mewah bak pernikahan putri raja. Di sekeliling ballroom, meja-meja tamu tersusun rapi dan elegan, ditata dengan linens putih bersih dan peralatan makan perak yang berkilau, dihiasi centerpiece yang terdiri dari bunga-bunga segar dan lilin-lilin yang menambahkan nuansa romantis. Di setiap sudutnya, terdapat rangkaian bunga yang mewah berwarna-warni sedemikian rupa, menambah semerbak aroma floral yang menggoda indra. Di bagian depan ballroom, sebuah meja berukuran sedang namun unik, telah disiapkan dengan kursi spesial untuk calon pengantin pria yang akan melangsungkan ijab qobul bersama wali nikah pengantin perempuan, tak lupa kursi khusus penghulu dan dua orang saksi nikah. Atmosfer di aula ini bukan hanya tentang keindahan visual, namun juga perasaan penuh harapan y
Huling Na-update: 2025-04-25
Jerat Pesona Istri Simpanan

Jerat Pesona Istri Simpanan

Maudya Ameera, seorang gadis datang ke Jakarta untuk bekerja di perusahaan Pamannya, namun tak di sangka setelah seminggu di Jakarta, Maudy malah dipaksa menikah dengan seorang pria yang telah memiliki istri. Pria itu sama sekali tak menerimanya, dia hanya datang jika ingin berhubungan saja. Siapa sangka, Maudy semakin menjadi wanita yang anggun dan mempesona, namun Arya Dirgantara terlambat menyadarinya....
Basahin
Chapter: Bab 117. Masih Dalam Bahaya
Arya hanya bisa mengangguk sambil terisak, memeluk Ibunya lebih erat. “lya, Ma... Ini aku, Arya... Anak Mama di sini sekarang...” Ujarnya dengan suara terputus-putus karena isakan.Widya merasa tubuhnya menggigil hebat. Seluruh tubuhnya bergetar seolah tidak percaya bahwa anak yang selama ini ia pikirkan, sekarang ada di pelukannya.“Ya Allah... Arya... Anak Mama...” Ucap Widya. Tangisnya seketika meledak, mengguncang tubuhnya. Ia mengusap wajah Arya dengan jari-jarinya yang gemetar, seolah takut bahwa semua ini hanya mimpi yang akan hilang dalam sekejap. “Kamu udah besar sekarang... Maafin Mama sayang... Mama selama ini mikirin kamu... Mama...” Arya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat, tidak sanggup menahan rasa bersalah yang meluap dalam dirinya. “Enggak, Ma... Harusnya Arya yang minta maaf... Arya terlambat, Arya terlalu lama... Maafkan Arya Ma...” isaknya pecah di antara pelukan mereka. Ia tidak bisa berkata-kata lagi, karena rasa sakit dan penyesalan begitu memenuhi hati
Huling Na-update: 2025-08-03
Chapter: Bab 116. Bertemu
Arya duduk di dalam mobil dengan gelisah. Matanya tak lepas menatap Jason yang berjalan mendekati kios tempat Widya berjualan.Kedua tangan Arya saling menggenggam erat di pangkuannya, menandakan kegundahan hatinya yang semakin memuncak. Pikirannya bercampur aduk ada kerinduan mendalam yang tak tertahankan pada Ibunya. Ingin rasanya ia segera memeluk tubuh wanita itu, merasakan kehangatan yang lama hilang.Sedang Jason yang kini sudah semakin dekat dengan kios Widya, merasakan detak jantungnya berpacu cepat. Bagaimana jika wanita tua itu masih ingat dirinya? Dari kecil, ia dan Arya sudah saling kenal, dan tak jarang Widya melihat mereka bermain bersama. Setiap langkah Jason terasa berat, diliputi rasa was-was, namun ia tetap melangkah hingga berada tepat di depan kios yang sederhana itu.“Ibu, jual sayur apa aja?” Tanya Jason berusaha santai sambil menatap ke deretan sayuran yang tersusun di meja.Namun tatapannya segera beralih ke wajah Widy, wanita yang begitu familiar di ingatanny
Huling Na-update: 2025-08-03
Chapter: Bab 115. Sebentar Lagi
Jalanan mulai berbatu, dan lampu-lampu jalan semakin berkurang. Hanya sinar bulan yang memantulkan bayang-bayang di sekitar mereka, membuat suasana terasa semakin mencekam.Jason memperlambat laju mobilnya ketika mendekati persimpangan pasar kecil yang tampak masih sepi. Ia menatap Arya yang duduk di sampingnya dengan pandangan serius.“Kita gak bisa bawa mobil lebih dekat dari sini. Tempatnya terlalu terbuka. Kalau mereka melihat mobil masuk, mereka bisa curiga.” Ucap Jason.Arya mengangguk, menyetujui keputusan itu. “Benar, terlalu berisiko kalau kita masuk dengan mobil. Apalagi kalau mereka pasang pengintai di sekitar. Kita harus hati-hati.”Akhirnya mobil ditepikan di sebuah sudut gelap di dekat pasar. Mereka mematikan mesin dan lampu, membuat mobil itu menyatu dengan bayangan gelap.Pasar kecil itu kosong, hanya beberapa kios sayur dan meja kayu tua yang tampak tak terawat. Angin bertiup pelan, membawa suara-suara halus dari dedaunan di kejauhan.“Menurut orang suruhanku, Mama se
Huling Na-update: 2025-08-02
Chapter: Bab 114. Melakukan
Setelah selesai mandi, Maudy mengenakan kaos longgar dan hotpants, lalu bergegas kembali ke dapur untuk melanjutkan masakan yang sempat tertunda.Arya dengan rambut masih sedikit basah, mengikuti istrinya ke dapur, mengenakan celana santai dan kaos yang sama longgarnya. la menyandarkan tubuhnya pada pintu dapur, memperhatikan bagaimana istrinya mulai sibuk dengan bahan masakan.Melihat Maudy yang begitu serius menyiapkan bumbu, Arya merasa hatinya hangat. Tanpa ragu, ia mendekat dan berdiri di belakang istrinya, memeluknya erat seperti yang selalu ia lakukan, “Mas bantuin ya...” bisiknya di telinga sang istri.Maudy tersenyum kecil, merasa geli dengan pelukan suaminya yang tiba-tiba. “Mas, nanti malah gak selesai masaknya kalau begini terus,” Ujarnya sambil mengangkat bahunya, mencoba melepaskan diri dari pelukan manja Arya.Namun, Arya hanya tertawa kecil, ia malah semakin mengeratkan pelukannya, lalu tangannya mulai bergerak membantu Maudy dengan talenan.Mereka bekerja bersama di d
Huling Na-update: 2025-08-02
Chapter: Bab 113. Menyusun Rencana
~Dirgantara Group~Arya duduk bersandar di kursi kebesarannya, tatapannya begitu serius.Di depannya, Jason mempelajari setiap halaman yang penuh dengan catatan dan gambar rencana yang sudah disusun oleh Maudy. Mata Jason sesekali menyipit, tak percaya dengan detail dan strategi yang ada di hadapannya.“Ini rencana istrimu? Dia menyusun semua ini sendiri?” Tanya Jason, tak menyangka.Arya mengangguk, tatapan matanya menajam seiring pikirannya berkecamuk. “Iya... Maudy yang buat!” Jawabnya.Jason menghela napas panjang, lalu menatap Arya, “Ini detail banget. Setiap langkah dihitung, kemungkinan serangan dipertimbangkan, bahkan titik-titik pelarian udah direncanakan. Tapi...” Jason menggantungkan kalimatnya, seolah menimbang kata-kata yang tepat. “Apa kamu benar-benar yakin ini cukup aman?” Tambahnya.Arya terdiam sejenak, menatap lurus ke depan, mengingat segala hal yang telah terjadi.“Aku rasa rencana Maudy masih kurang aman!! Kita gak bisa bergantung pada perhitungan ini. Orang-oran
Huling Na-update: 2025-08-01
Chapter: Bab 112. Menyusun Strategi
Merasakan sentuhan istrinya, hati Arya mulai kembali menghangat. Ia bahagia karena Maudy mulai berani memeluknya. “Udah berani peluk nih.” Godanya.“Ah... Nggak sengaja, Mas...” Jawab Maudy, sambil melepas pelukannya.“Sengaja juga gak apa-apa, sini duduk di pangkuan Mas!!” Pinta Arya. Sebenarnya bisa saja ia langsung mengangkat tubuh Maudy, hanya saja ia ingin istrinya sendiri yang duduk di pangkuannya.“Enggak ah, Mas. Nanti Azzam liat, bahaya!” Tolak Maudy. Bukan karena Azzam sebenarnya, tapi ia malu untuk melakukan hal itu.“Kalau Azzam bangun bakal kedengeran pintunya, jadi gak usah khawatir. Ayo buruan duduk sini!” Ajak Arya lagi, menepuk-nepuk pahanya.Walaupun malu, Maudy perlahan naik ke pangkuan Arya, gerakan tubuhnya ragu sejenak sebelum ia benar-benar duduk di sana.Seketika, Maudy merasakan kehangatan pria itu menyelimuti tubuhnya, dan pipinya memerah malu. Perasaan canggung berbaur dengan getaran aneh di dadanya, seperti gejolak yang sulit ia jelaskan.“Nah kalau kaya gi
Huling Na-update: 2025-08-01
Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan

Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan

Aisyah Sofiana, seorang gadis yang di jadikan penebus hutang oleh pamannya sendiri pada juragan tanah yang sudah memiliki istri tiga. Itu artinya, jika Aisyah menyetujui, ia harus menjadi istri ke empat juragan tanah itu. Aisyah menolak mentah-mentah permintaan pamannya itu, dan preman suruhan juragan menawarkan diri agar dirinya saja yang menikahi Aisyah. “Kalau kamu tidak mau jadi istri juragan Bram, lebih baik kamu jadi istriku saja!” Ucap seorang preman yang bernama Galih Pratama. Akankah Aisyah menerima tawaran preman itu??
Basahin
Chapter: 181.
“Halo Dio, ada apalagi? Mama gak kuat liat Papamu lama-lama,” Ucap Renita masih dengan suara parau. [Maa... Papa, Ma...] “Iya, Mama sudah memaafkannya Dio. Bilang sama Papamu, Mama sudah memaafkannya!” Ujar Renita dengan dada yang sesak. [Maa... Papa pergi, Ma. Papa pergi...] “Pergi? Pergi ke mana maksud kamu Dio?” Tanya Renita, jantungnya seketika berdebar-debar. [Papa pergi meninggalkan kita untuk selamanya, Ma...] Deg! Tubuh Renita seketika lemas. “Ka-Kamu gak bohong kan Dio?” Tanyanya dengan suara bergetar. [Enggak, Ma. Ini Dio lagi di RS, tadi abis nelpon Mama, Papa langsung drop, pas perjalanan ke RS kondisi Papa makin lemah, dokter barusan bilang kalau Papa udah gak ada, Ma...] [Dio bingung, Ma. Ini jenazah Papa mau dimakamkan di mana?] “INNALILAHI WAINNAILAIHI RAJI'UN... Bawa ke sini Dio. Makamkan di sini saja!” Jawab Renita tanpa banyak pikir. [Jenazah Papa di bawa pulang ke rumah?] “Iya, rumah itu akan menjadi milikmu kelak, dan kamu berhak membawa Papamu ke sana
Huling Na-update: 2025-07-21
Chapter: 180.
Beberapa bulan berlalu sejak hasil tes DNA itu keluar, hubungan Dio dan Renita tetap baik-baik saja, bahkan di katakan jauh lebih baik dari sebelumnya. Renita sama sekali tak mengurangi kasih sayangnya, hanya saja terkadang Dio sendiri yang merasa sungkan karena merasa tak pantas mendapatkan semua kasih sayang dari Renita. Terasa berat untuk menerima kenyataan ini bagi Renita. Namun, ia sudah ikhlas. la yakin bahwa apa yang di gariskan Tuhan dalam hidupnya tidak akan pernah salah. Setelah hasil tes DNA itu keluar, Dio juga akhirnya meminta Wijaya untuk mengatakan dimana letak pemakaman anak kandung Renita yang sebenarnya. Ternyata Wijaya memakamkan anaknya di dekat makam keluarganya. Renita dan yang lainnya pun langsung mendatangi makam itu. Meskipun makam bayi, ternyata Wijaya memberikan tempat yang istimewa, bahkan di tata dan di rawat selayaknya makam orang dewasa. Renita juga tak bisa menyalahkan Wijaya sepenuhnya, lagi-lagi ia berusaha ikhlas dalam menerima takdir dalam hidu
Huling Na-update: 2025-07-21
Chapter: 179.
“Bisa langsung to the point saja gak sih, Bang?!” Pinta Dio jengah, lelah membuatnya enggan banyak bertanya. “Nunggu Mama dulu. Sebentar lagi Mama turun,” Jawab Galih. Dio menghela napas panjang, ia pun beristirahat sambil menunggu Ibunya turun. Beberapa menit kemudian, Renita akhirnya turun juga dan langsung menyapa putranya yang baru saja datang. “Bagaimana perjalananmu, Dio? Macet gak?” Tanya Renita sambil berjalan menghampiri kedua putranya. “Gak kok, Ma. Buktinya Dio bisa sampai sini tepat waktu,” Jawab Dio. la memang berangkat tengah malam agar pagi-pagi sudah sampai di rumah. Tak mau membuang waktu, Renita pun akhirnya menjelaskan maksudnya kenapa meminta Dio pulang kali ini. la menceritakan semua kronologinya mulai dari cerita Wijaya yang tak di percaya oleh Renita itu. “Jadi Papa bilang aku bukan anak kandung Mama?” Ulang Dio, memastikan bahwa kabar yang baru di dengar itu tidak salah. Renita mengangguk. “Itu hanya ucapan Papa kamu aja, Dio. Nyatanya Mama mengandung
Huling Na-update: 2025-07-21
Chapter: 178.
Galih masih tercengang setelah mendengar cerita Renita, “Jadi sebenernya yang ngejar itu Tante Indri? Bukan papa?” Tanya Galih memastikan. “Halah sama saja! Papa kamu aja yang bodoh! Sudah Mama peringatkan sejak dulu, masih aja bisa ketipu sama si janda itu. Entah apa yang di lakukan si janda itu sampai papamu akhirnya tergoda. Dasarnya bajingan ketemu wanita bajingan ya begitu.” Ungkap Renita, berusaha menahan kesal dalam dada, ia sudah berusaha untuk mengikhlaskan semuanya. “Ma...” Panggil Galih pelan, merasa sangat iba, ia menatap Ibunya dengan raut wajah yang sendu. “Mama gak apa-apa, Nak. Mama sudah ikhlas, sekarang biarkan Papamu menikmati hasil dari apa yang lakukan. Mama juga gak akan balas dendam pada mereka. Biarkan karma berjalan sesuai dengan ketentuan Tuhan. Mama sudah cukup puas dengan mengalihkan semua aset dan berpisah dari lelaki itu.” Ujar Renita seraya menyunggingkan senyum. Senyum yang menutupi segala kesakitannya. “Mama hebat! Galih sangat bangga sama Mama!” U
Huling Na-update: 2025-07-21
Chapter: 177.
Indri mendadak berdiri dari kursinya, wajahnya memerah dengan amarah bercampur kepanikan. “Ini pasti salah, Dokter! Anda pasti salah memeriksa,” Ujar Indri dengan suara gemetar. Masih tak bisa menerima. Tanpa menunggu jawaban dari dokter, Indri menoleh ke arah Rian yang tampak bingung dan cemas. “Ayo, kita pulang saja, Rian! Tidak ada gunanya periksa di sini!” Indri segera melangkah keluar ruangan dengan terburu-buru, air mata mulai mengalir di pipinya. Hati Indri begitu kalut, tak sanggup menerima kenyataan pahit yang baru saja ia dengarkan. Sementara itu, Rian masih duduk terpaku, mencoba memahami situasi yang baru saja terjadi. Dengan berat hati, ia menatap ke dokter dengan serius. “Dok, saya mohon, tolong jelaskan bagaimana cara penyembuhan penyakit ini? Apa yang harus kami lakukan?” Tanya Rian dengan nada penuh harap. Dokter menghela napas sejenak lalu menjelaskan dengan tenang bahwa HIV memang belum bisa di sembuhkan sepenuhnya, tetapi dengan pengobatan yang tepat, pasien
Huling Na-update: 2025-07-21
Chapter: 176.
Sebelum menemui istrinya di balkon kamar, Galih lebih dulu masuk ke kamar Ibunya. Ternyata Renita sudah tertidur pulas, wanita itu terlihat pucat, tak seperti biasanya. Galih menghampiri dan berdiri di samping ranjang, ‘Ma, lekas sehat ya, besok Mama harus melakukan tes!! Galih gak akan maafin Papa kalau sampai Mama tertular penyakit itu!’ Batin Galih. Ia tak akan bisa memaafkan perbuatan Wijaya yang berimbas hal fatal seperti ini. Galih kemudian membetulkan selimut Renita, kemudian mengecup kening Ibunya dengan penuh kasih sayang. Ia pun keluar dan menutup pintu dengan hati-hati. “Mama sudah tidur ya, Mas?” Tanya Aisyah. Mereka kini berada di balkon kamarnya yang ada di lantai atas. Galih mengangguk, “Iya, Sayang...” Jawabnya lembut. “Syukurlah, kasian Mama, Mas... Sepertinya Mama lagi banyak pikiran sampai akhirnya drop seperti itu,” Ujar Aisyah merasa iba pada Ibu mertuanya. “Mama masih sering nangis gak, sayang?” Tanya Galih, penasaran. Ingin tahu apa saja yang di lakukan I
Huling Na-update: 2025-07-20
Maaari mong magustuhan
Biarkan Aku Pergi!
Biarkan Aku Pergi!
Romansa · Selatan Dangkal
6.1M views
Saat Matanya Terbuka
Saat Matanya Terbuka
Romansa · Kesunyian Sederhana
4.7M views
Istri Gelap Tuan Arrogant
Istri Gelap Tuan Arrogant
Romansa · Ipak Munthe
4.1M views
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status