Safira berhenti. Ia sudah berada di taman hotel yang begitu luas namun masih terang karena lampu-lampu tanam yang berwarna kuning temaram.
"Tidak ada, Bun. Ya Allah dimana Megan?"
Safira tak bicara. Dia kembali berjalan menuju area kolam. Danang hanya terus mengikuti karena ia tahu, istrinya adalah wanita modern yang memiliki pergaulan luas dan sering mengunjungi tempat-tenpat seperti ini. Tentu saja Safira tahu seluk beluk hotel itu jauh melebihinya. Tiba di kolam besar, Megan tetap tak terlihat. Danang semakin pias.
"Apa perlu lapor polisi, Bun?"
"Tenggelam saja kamu, Mas," sindir Safira dengan nada datar.
Danang hanya diam dan terus mengikuti langkah istrinya itu. Kali ini lebih dalam lagi, ternyata ada lokasi yang memiliki berugak (sejenis balai-balai beratap rotan, mirip lumbung) dan di bawahnya itu ada kolam ikan koi. Beberapa orang duduk di setiap berugak menikmati suasana malam sembari berbincang satu sama lain. Danang cukup terkejut karena dia baru tahu ada tempa