Setelah siaran langsung berakhir, para wartawan dari berbagai media langsung mengepung gerbang rumah Keluarga Imano hingga tidak ada celah.
Untungnya, Sam menyadari situasi yang tidak menguntungkan itu. Jadi, dia lebih awal membawa Keluarga Imano menginap di hotel, sehingga berhasil menghindari kepungan para wartawan.
Begitu Alina melangkah masuk ke kamar, sebuah asbak terbang ke arahnya dan pecah berkeping-keping di dekat kakinya, membuatnya sangat terkejut hingga terpaku di tempat, tidak berani bergerak.
Royan marah besar. "Hebat kamu Alina, berani-beraninya pura-pura sakit dan menipu kami!"
"Bukan begitu ...." Alina buru-buru mengibaskan tangan. "Aku sungguh ... sungguh nggak tahu kalau lembaga itu memalsukan rekam medis, ini nggak ada hubungannya sama aku ...."
"Ayah, pasti itu ulah Kak Alya .... Dia memang menunggu kita mengadakan konferensi pers .... Kalau nggak, mana mungkin waktunya bisa pas banget begitu?"
"Perkataan Alin juga ada benarnya." Arifin melangkah maju. "Ayah, Alin