Audrey memejamkan matanya menahan ringisan dan suara, seluruh tubuhnya mulai dingin hanya bisa pasrah dengan apapun yang akan terjadi pada dirinya.
Dengan mata setengah terbuka, Audrey menatap sendu Dante dan Aurelie yang kini mulai gelisah berusaha mempertahankan akal sehatnya.
Dante mendekat satu langkah dengan tangan terulur. “Lepaskan dia Serena. Ayo kita bicara baik-baik dibandingkan kau harus melakukan ini,” pinta Dante sekali lagi, mengharapkan kesediaan Serena.
“Diam!” bentak Serena marah.
Ditengah ketegangan yang semakin mencekam, Diah yang berada dibawah balkon merangkak naik menggapai pagar dan muncul dibelakang Serena dan Audrey. Perawat itu dengan tangkas meraih tangan Serena yang memegang senjata.
DOR!!
Letupan suara senjata terdengar diudara menyasar sesuatu. Dante menerjang jarak yang ada, berusaha melepaskan satu tangan Serena yang lain, tengah mencengkram leher Audrey dengan pisau dan berusaha melukainya.
Darah mulai mengucur menodai pakaian, wajah Audrey berubah m