"Terima kasih sudah mengantarku, Marc," ucap Gruzeline, suaranya sedikit serak karena pengaruh alkohol, saat ia sampai di depan pintu apartemennya. Cahaya lampu yang gemerlap menerangi wajahnya yang pucat. Angin malam yang dingin menusuk kulitnya.
Marco mengangguk hormat, "Sudah menjadi tugas saya untuk menjaga dan memastikan keselamatan Anda, Nona," jawabnya dengan sopan. Ia mengamati Gruzeline yang tampak sempoyongan, jelas sekali wanita itu mabuk berat. Ia sedikit khawatir melihat kondisi Gruzeline.
Gruzeline menguap, mencoba tetap sadar. "Berikan uang ini untuk anak dan istrimu. Bawa saja mobilku dan kembalikan besok ke klub," katanya, menyerahkan beberapa lembar uang kertas bernilai besar kepada Marco. Suara sirene polisi terdengar samar dari kejauhan.
Marco menggeleng. "Tidak perlu, Nona. Madam May sudah memberikan saya gaji."
Gruzeline memaksa Marco menerima uang tersebut. "Ambillah, bawa anak dan istrimu makan enak di tempat yang bagus," desaknya. Ia melihat kekhawatir