Tapi sayang, orangnya sudah tidak ada di rumah. Pria itu memukul stang motor karena terlambat.
Ia memutuskan untuk mengejarnya. Sebelumya dia menelpon sang teman lebih dulu, agar menjaga di rumah Haji Burhan, karena dua pria yang Santi suruh pasti akan segera datang.
Motor melaju sedikit cepat, pria itu tersenyum miring melihat mobil merah di depannya. Ia menambah kecepatan, menyalip mobil yang sedang dikendarai Santi sampai mobil itu berhenti mendadak.
"Zafar?" Haji Burhan turun dengan wajah yang kesal.
"Mau apa kamu?"
Santi turun dengan mata yang melotot kesal. Dia mendekat pada Haji Burhan, merayu agar lelaki tua itu bergegas pergi dengannya.
"Tunggu dulu, lah. Buru-buru amat," ujar Zafar.
"Mau apa kamu sebenarnya, Zafar?" tanya Haji Burhan sekali lagi.
Dua motor lainnya baru tiba. Teman Zafar bergegas menangkap wanita itu dari belakang. Membuat Santi meronta-ronta sembari berteriak, Haji Burhan yang melihat itu menatap Zafar dengan marah.
"Zafar... kamu benar-benar menusuk p