Chapter: Kebenaran "Apa kata Anisa tadi, kayaknya dia bener juga. Suatu saat nanti kamu pasti jatuh hati padaku."Rania yang sedang berusaha memejamkan mata mendadak melotot. Ia berbalik melirik suaminya yang masih terjaga menatap ke langit-langit kamar. "Kamu nguping kita berdua tadi?""Iya.""Gak sopan!" ujar wanita itu, ia kembali membelakangi Aldi, dan terpejam."Kapan ya kita layaknya suami istri pada umumnya, tidur satu selimut, saling peluk di kala dingin, makan saling suap-suapan, romantis banget. Kerja ada yang nyemangatin. Apalagi kalau bisa lebih dari itu hehe."Perkataan terakhir Aldi membuat Rania merinding. Meskipun bukan hal yang biasa sesuatu itu ia lakukan. Tapi mengingat dia adalah orang yang berbeda, rasa sedikit takut dan gerogi jelas ada. Rania pura-pura mendengkur halus agar dikira sudah pulas. Aldi yang mendengar itu kemudian menengok memastikan, ia melihat sang istri sudah tertidur. Pria itu kembali menatap kosong ke depan, kemudian bergumam, "Andai kamu tau bahwa aku sudah l
Last Updated: 2025-06-23
Chapter: Ketahuan Telunjuk yang tadi terangkat, kini diturunkan kembali. Wanita itu memalingkan wajah jengkel, bisa-bisanya dia maling di saat dirinya sedang emosi yang sampai meletup-letup bagaikan gunung merapi. Menjengkelkan!"Nih, tetesin dulu mata kamu."Rania hanya diam."Udah... Jangan marah terus."Dia melirik sedikit, kemudian dengan secepat kilat mengambil obat tetes mata itu dan bergegas pergi ke luar dengan sedikit berlari. Membuat Aldi yang melihat itu terkekeh geli. Cerocosan istrinya, membuat semangat bekerja kembali. Andai sudah waktunya, ia ingin mengumumkan siapa Rania sebarnya, agar ia bisa bekerja sambil ditemani dengan manja oleh sang istri, bisa bekerja sambil memandang wajah sang istri. Sungguh... Romantis sekali.Jam pulang kerja sudah tiba, semua orang di kantor bersiap untuk pergi. Kecuali Rania yang masih bekerja karena tanggung sedikit lagi kerjaannya selesai. Anisa yang melihat wanita itu masih fokus pada layar laptop, ia mengajak sang teman untuk pulang. Namun Rania me
Last Updated: 2025-06-23
Chapter: Ribut Mesra Seminggu berlalu, dan sekarang kembali untuk bekerja. Rania di diamkan semua staf kantor karena mendadak sekali hilang tanpa ada kabar. Kerjaan menumpuk, menunggu wanita itu untuk menyelesaikannya. Membuat Rania menggaruk kepala siap-siap untuk bekerja banting tulang mulai hari ini. Kalau tidak, mata-mata temannya itu tidak akan lepas dari melototi dirinya. "Lagian kamu ke mana aja sih, aku telfon aku chat, tapi gak ada kabar sama sekali," kita Anisa, ia berbisik sambil memperhatikan sekitar, takut jika mereka-mereka pada tau. "Aduh... aku gak bisa cerita. Pokonya ada problem.""Si bos juga, masa kamu ngilang dia juga ikutan. Kan kita semua jadi harus lembur gara-gara gak ada kalian berdua."Rania diam saja, jika diladeni ia takut malah keceplosan dan semuanya akan terbongkar. Mending fokus bekerja supayanya kerjaan selama seminggu itu cepat selesai. Walaupun tidak mungkin selesai hanya dalam waktu satu hari. Beberapa jam kemudian, wanita itu sudah menguap, sesekali merenggangkan
Last Updated: 2025-06-21
Chapter: Cemburu "Hmm," jawab Rania pelan. "Perasaan tadi Ela yang di sini." Ela? Suara hati Rania berteriak. Siapa wanita yang bernama Ela itu, kenapa dia menemani Aldi si rumah sakit? Membuat Rania curiga, apa jangan-jangan dia adalah kekasih Aldi. Wanita itu yang tadinya sudah sedikit mengagumi kini kembali ke setelan awal. Ia sudah yakin bahwa pria seperti itu tidak akan cukup dengan satu wanita. "Yaudah aku pulang aja." "Ehh, kok pulang. Bukannya baru datang?" Wanita itu memutar bola mata malas, kemudian ingin pergi keluar. Namun, suara langkah kaki terdengar, seseorang memakai baju serba hitam dengan tubuh yang gagah itu masuk. "Ela, dari mana kamu? Kan tadi saya minta tungguin di sini!" Lelaki gagah perkara itu menggaruk tengkuk sambil nyengir, membuat Rania yang bengong semakin bengong. Badan super Hero, kelakuan hello Kitty. Wanita itu menggeleng pelan. Ia kembali duduk sambil diam tidak ingin disalahkan karena sudah salah karena salah sangka. Sebentar, jadi ini apanya yang sal
Last Updated: 2025-06-21
Chapter: Hati Yang GoyahWanita itu memukul kepalanya gemas. Bisa-bisanya dia malah diam aja saat Aldi melakukan hal yang terlarang bagi dirinya.Berkali-kali ia menarik napas lalu menghembuskannya perlahan, sembari mundar-mandir lalu kemudian duduk kembali sambil berpikir. "Kok bisa?" Sedari tadi ia hanya berucap kok bisa, kok bisa? Masih tidak percaya dengan apa yang ia lakukan tadi. Terdiam dan seolah menerima apa yang dilakukan suaminya. "Mending aku pulang dulu, deh. Daripada di sini, nanti ketemu dia lagi. Kan malu."Dia bergegas pergi setelah memberhentikan taxi, sepanjang jalan ia berpikir, sudah hampir satu Minggu tidak masuk ke kantor. Apa kabar rekan-rekan di sana, mereka pasti berpikir yang aneh-aneh lagi tentang dia. Sesampainya di rumah, ia disambut oleh Azka yang bertanya di mana sang ayah berada. Karena takut sang anak merasa trauma tentang rumah sakit, Rania memberitahu sang anak bahwa Aldi ada kerjaan di luar kota, jadi tidak akan pulang ke rumah dalam beberapa waktu. Anak itu mengangguk
Last Updated: 2025-06-15
Chapter: Kecupan Lembut *Pagi menyapa, Rania yang tertidur di kursi tunggu rumah sakit, ia dibangunkan oleh suster karena Aldi sudah siuman, dan orang yang pertama ia panggil adalah Rania. Wanita itu dengan cepat mengikuti suster untuk masuk. Ia duduk di samping sang suami sembari menggenggam tangannya. "Mas... kamu udah sadar.""Rania....""Aku di sini, Mas.""Kamu baik-baik aja, kan?" Suara Aldi masih pelan dan serak. Wanita itu mengangguk, air mata kembali luruh begitu saja. Ia mencium tangan sang suami dan memeluk tangannya. Rasa takut kehilangan tiba-tiba muncul, ia tidak mau kehilangan suami untuk yang kedua kalinya. "Harusnya yang berbaring di sini sekarang itu aku, Mas. Kenapa kamu malah ngalangin aku.""Karna aku takut kamu kenapa-napa.""Bodoh kamu, Mas!" ujar Rania, ia merasa sangat bersalah karena selama ini selalu menganggap Aldi tidak ada.Sedangkan pria itu hanya tersenyum menanggapi perkataan istrinya. Hari-hari berlalu, wanita itu dengan cekatan membantu sang suami. Dari menyuapinya ma
Last Updated: 2025-04-13
Chapter: Bab 54 TAMATTapi sayang, orangnya sudah tidak ada di rumah. Pria itu memukul stang motor karena terlambat.Ia memutuskan untuk mengejarnya. Sebelumya dia menelpon sang teman lebih dulu, agar menjaga di rumah Haji Burhan, karena dua pria yang Santi suruh pasti akan segera datang. Motor melaju sedikit cepat, pria itu tersenyum miring melihat mobil merah di depannya. Ia menambah kecepatan, menyalip mobil yang sedang dikendarai Santi sampai mobil itu berhenti mendadak. "Zafar?" Haji Burhan turun dengan wajah yang kesal. "Mau apa kamu?"Santi turun dengan mata yang melotot kesal. Dia mendekat pada Haji Burhan, merayu agar lelaki tua itu bergegas pergi dengannya. "Tunggu dulu, lah. Buru-buru amat," ujar Zafar. "Mau apa kamu sebenarnya, Zafar?" tanya Haji Burhan sekali lagi. Dua motor lainnya baru tiba. Teman Zafar bergegas menangkap wanita itu dari belakang. Membuat Santi meronta-ronta sembari berteriak, Haji Burhan yang melihat itu menatap Zafar dengan marah."Zafar... kamu benar-benar menusuk p
Last Updated: 2025-01-30
Chapter: Bab 53Santi menerima uang hasil judinya sambil berteriak gembira. Modal satu juga, bertambah berkali-kali lipat karena berhasil mengalahkan rekan-rekan judinya itu. Sedangkan mereka saling pandang, dengan sengaja membuat Santi bahagia lebih dulu, agar dia ketagihan dan terus mengeluarkan uang untuk berjudi. Wanita itu tak sadar telah diperdaya oleh mereka. "Ya udah, aku pulang, ya. Besok kita main lagi, dua juta!" ujar Santi. "Siapa takut." "Setuju!" "Oke deh. Bye, aku pulang." Dia masuk ke dalam mobil dengan perasaan bangga. Hasil judi ini sebagian akan ia berikan pada sang ibu. Belum sempat ia menyalakan mobil, suara ponsel berdering. Dia mengangkat telfon itu dengan raut wajah malas. "Kenapa?" tanyanya tak suka. "Transfer Bapak duit, tiga juta aja. Bapak di kejar-kejar rentenir, kamu tau kan akibatnya kalo gak mau ngasih duit?" ancam seseorang dari telfon. "Ish, lagi-lagi ancaman itu. Ya udah iya. Aku kirim sekarang!" Santi memutuskan telfon sepihak. Sembari
Last Updated: 2025-01-30
Chapter: Bab 52"Kamu tak perlu tau orang itu siapa. Yang jelas, Paman kecewa pada kalian berdua. Mulai sekarang, Paman tidak mau berurusan dengan kalian lagi.""Tapi aku akan cari tau siapa orang yang sudah memfitnah istriku!" tekan Zafar, ia menarik Hilma saat wanita itu hendak berbicara. Zafar pergi dengan emosi yang meluap-luap di dadanya. Ia yakin sekali, jika dalang dari semuanya adalah Santi. Karena tidak ada lagi orang yang tidak menyukai istrinya itu kecuali dia."Aa aku belum sempat bicara sama Pak Haji.""Ngapain. Biarin aja dia, lama-lama juga bakalan ketauan iblis apa yang ada di rumahnya itu. Memfitnah orang lain agar dia bisa menikmati semuanya!"Hilma diam. Ia berpikir ada benarnya juga apa yang Zafar katakan, jika memang bukan Santi siapa lagi, karena di desa hanya dia yang berurusan dengannya."Mungkin karena dia suka sama Aa, makanya menghalalkan segala cara agar kalian bisa dekat."Mendengar itu Zafar langsung ngerem mendadak. Ia melirik sang istri yang juga tengah menatapnya."J
Last Updated: 2024-05-11
Chapter: Bab 51Sebelum menuju ke rumah Haji Burhan, mereka makan siang lebih dulu karena merasa lapar setelah kehujanan. Zafar yang berusaha menenangkan istrinya itu dengan mencoba menyuapi makanan pada Hilma, tapi wanita itu seakan enggan untuk menerima.Belum pernah ia melihat Haji Burhan semarah itu padanya, tapi kenapa setelah ada anak perempuannya, Hilma rasa banyak yang berubah dari bos ayahnya itu.Padahal dulu ia orangnya sangat lembut dan penyayang. Bahkan orang yang salah di mata yang lain pun, ia selalu membela dan memilih untuk berdamai. Tapi sekarang, hal yang bahkan tidak Hilma ketahui hal buruk apa yang sudah ia lakukan, Haji Burhan nampak tidak menyukainya."Hilma...." Suara Zafar membuat wanita itu buyar dari lamunannya. Ia hanya bisa menarik napas pelan dengan wajah yang muram."Kamu tau paman, kan? Mungkin dia cuma mau mastiin aja.""Tapi... kata-kata dia tadi sangat tidak enak aku dengar, A. Kapan aku punya niat busuk padanya, sedangkan aku selalu berdoa agar dia hidupnya sejaht
Last Updated: 2024-05-11
Chapter: Bab 50Santi melirik dari ujung matanya, kemudian dia tersenyum miring melihat sang ayah yang nampak emosi sekali. Wanita itu berhasil membuat seorang Haji Burhan yang dulunya rendah hati dan baik pada semua orang, kini ia nampak menjadi orang yang perhitungan."Tenang, Ayah... aku akan bantu untuk bikin mereka menyesali semuanya."'Lihat aja, setelah ini Hilma pasti akan kena marah habis-habisan sama Ayah. Aku harus menyusun rencana baru agar Zafar membela Ayah dan hubungan dia dengan istrinya itu renggang,' batin Santi."Ternyata wanita selugu dia bermuka dua. Padahal dulu siapa yang sering menolongnya kalau bukan saya!" tekan Haji Burhan, membuat hati Santi semakin gembira mendengarnya."Minta aja modal yang pernah Ayah berikan pada Zafar. Biar mereka tau rasa!"Haji Burhan menatap anaknya itu, ia kemudian duduk kembali setelah tadi berdiri karena emosi."Ayah gak bisa kalau lakuin itu, karena modal yang diberikan pada Zafar, itu uang ibunya dulu yang Ayah pinjam.""Jadi....""Kalau soal
Last Updated: 2024-05-10
Chapter: Bab 49"Akhirnya selesai, sekarang aku tinggal mandi dan ngasih bekal ini buat Aa." Hilma tersenyum melihat menu-menu makanan yang sudah tersaji di meja. Ia sudah memisahkan mana yang akan di bawa dan untuk sarapan sang ayah di rumah.Wanita itu naik ke kamar untuk mandi gan berganti baju, kemudian sedikit memoles wajahnya dan memakai lipstik agar lebih segar.Setelah rapi ia turun lagi dengan suasana hati yang gembira. Pokoknya nanti ia harus meminta maaf atas perilakunya yang semalam. Hanya karena cemburu ia jadi mengacuhkan sang suami. Yang padahal Zafar sama sekali tidak ada niat untuk berdekatan dengan Santi.Sepeda ia goes menuju ke Konveksi setelah berpamitan dengan sang ayah yang sedang menikmati hidangannya. Semilir angin menabrak wajah membuat wanita itu tersenyum. Menarik napas dalam menghirup udara desa yang masih sangat segar.Dari kejauhan matanya menatap sang suami yang sedang membantu menurunkan bahan-bahan kain yang sangat besar itu. Membuat suaminya sampai membungkuk memba
Last Updated: 2024-05-10