Ruangan bawah tanah itu dipenuhi keheningan yang menegangkan, sementara pistol Marko masih diarahkan ke Dante. Aria berdiri di belakang Marko dengan ekspresi yang tak kalah gelisah, memegang erat kotak hitam yang menjadi sumber konflik ini.
"Kau tidak punya pilihan lain, Dante," Marko berkata dengan suara rendah, penuh keyakinan yang palsu. "Serahkan kami jalan keluar, atau aku akan menghabisimu sekarang."
Dante tetap tenang, tatapan dinginnya tak bergeming sedikit pun dari arah Marko. "Kau tahu apa yang terjadi jika kau menarik pelatuk itu, kan? Kau tidak akan sempat keluar dari sini hidup-hidup. Tidak dengan aku dan Leo di sini."
Zera berdiri di samping Dante, jantungnya berdetak cepat, tetapi ia mencoba tetap tenang. Dia tahu ini bisa berubah menjadi kekacauan dalam hitungan detik, dan dia harus siap menghadapi apapun.
Marko menyeringai dengan putus asa, menciptakan jarak yang lebih jauh antara dirinya dan Dante. "Kau tidak tahu apa yang terjadi di belakang punggungmu, Dante. Siste