PoV Alya
"Alya?"
Aku terkesiap. Karena saking tidak fokus dan cemas, aku tidak tahu jika si driver ternyata cukup familier wajahnya.
Aku mengerutkan dahi. Tidak asing memang.
Dia mengulas senyum. "Kita baru ketemu sekitar satu bulan lalu. Kamu lupa?"
Saat itu juga ingatannku seakan kembali. "Edo?"
Dia mengangguk. Pandangannya beralih pada Rayyan yang masih pulas dalam pangkuanku.
"Anak siapa?" tanyanya.
"Anakku." Aku menjawab tanpa ragu.
Dia mengerutkan dahi. "Kamu udah nikah?"
Aku mengangguk. Lagi-lagi tanpa ragu.
Pria ini aneh. Siapa yang tidak tahu gosip tentangku di kampus.
"Aku pikir gosip itu tidak benar," ucapnya lemah.
Aku setengah tertawa. Dia amnesia atau gimana? "Waktu kita ketemu di depan ruang sidang, ayah anak ini ikut. Kamu lupa?"
Dia terlihat membuka mulutnya seperti orang terkejut. "Serius? Cowok yang duduk pake topi itu Pak Kaivan?" Dia menepuk dahinya.
Aku mengangguk.
"Astaghfirullah, pasti dia menganggap aku mahasiswa sombong, ga