Pov Farida
Tinggal serumah bersama ibu mertua memang tidak enak. Dulu hanya mendengar cerita orang-orang saja kalau tinggal di rumah mertua itu sama saja seperti tinggal di neraka. Kini aku mengalaminya sendiri.
Sikap Bu Lastri jauh berbeda dengan saat aku belum menikah dengan Mas Topan. Dulu dia sangat baik, bahkan apa-apa minta tolong padaku. Seolah aku adalah orang penting baginya. Sikapnya ramah dan lemah lembut. Sekarang melihatku saja seperti melihat musuh. Setiap saat bicara dengan nada tinggi.
Padahal semua pekerjaan rumah, aku yang mengerjakan. Begitu pula keperluan rumah, dari belanja dapur sampai kebutuhan kamar mandi dan se-isi rumah.
Setiap makan harus ada lauk yang enak-enak, entah itu ayam, telur atau ikan. Kalau hanya dimasakin sayuran, katanya seperti memberi makan unggas. Ya Tuhan, sudah tua semakin rewel. Mending kalau anaknya punya penghasilan banyak.
"Kemarin buka puasa tidak ada ikan. Sekarang sahur pun tidak ada. Bagaimana Ibu punya tenaga menjalank