"Tadi saat kamu menyebutkan akan membalasku dan keluargaku, kenapa kamu nggak menyebutkan hal itu?"
"Adikku ditindas orang di rumah sakitmu, tapi kamu malah memihak pada si pelaku dan memutarbalikkan fakta. Di saat itu, kenapa kamu nggak menyebutkan hal itu?"
"Sekarang dengan satu panggilan telepon dariku sudah bisa membuat saham perusahaan Keluarga Xedar jatuh secara signifikan, kamu baru merasakan sakitnya dan akhirnya menyebutkan hal itu?"
Sambil menutupi wajahnya yang memerah, Felisha menatap Ardika dengan lekat.
Kalau sorot mata bisa berubah menjadi benda nyata, sekarang sorot matanya sudah berubah menjadi sebilah pisau yang dipenuhi dengan energi paling jahat di dunia ini dan akan menikam Ardika.
"Kenapa? Nggak terima? Ingin membalasku?"
Ardika tertawa dan berkata, "Sekarang aku beri kamu kesempatan seperti yang kuberikan pada Keiko kemarin. Kamu bisa menelepon siapa saja untuk datang menghabisiku."
"Nyonya Felisha, saham perusahaan Keluarga Xedar dari 220 sudah jatuh ke 180!"
Sa