Bab 17 MJDMP
"Maksudnya, Bib?"
"Nggak ada maksud. Dah buruan naik, nanti keburu telat!" titah dr. Ahmad yang mau tak mau harus dituruti oleh Anjani sebab tidak ada pilihan lain.
Anjani menaiki tempat di sisi dr. Ahmad seraya menggendong Zahira, kemudian mendudukkannya di pangkuan. Setelah memastikan semua pintu terkunci sempurna, dr. Ahmad mulai melajukan mobilnya dengan diawali bismillah.
Sementara mobil berjalan, seperti biasa, Zahira hanya terdiam sembari membaca setiap tulisan di jalan dalam hatinya, sedangkan Anjani justru merasa canggung berada dalam posisi dekat dengan bib Ahmad yang ia rasakan sering memperhatikannya secara mendetail. Namun Anjani terus berusaha menyembunyikan kecanggungannya.
"An." dr. Ahmad membuka percakapan di tengah hening yang menjadi dinding tak kasat mata di antara mereka. Membuat Anjani sedikit terkejut.
"Ya, Bib?"
"Apa kamu sudah memikirkan rencana untuk usaha sampingan kamu?" tanya dr. Ahmad yang sengaja mencari-cari bahan untuk bisa mengobrol denga