Bab 20 MJDMP
"Rilex aja, An, nggak usah tegang gitu," ucap dr. Ahmad seraya melirik Anjani di tengah mengemudi.
Bagaimana tidak tegang? Anjani harus menerima pernyataan demi pernyataan yang terus menghujaninya tanpa henti. Pikirannya kacau, tak bisa mencerna dengan baik apa yang sedang terjadi dalam hidupnya.
Rasa gugup yang menyelimuti hatinya membuat tubuhnya bereaksi, telapak tangannya tak berhenti ia remas karena dingin, begitu pun dengan telapak kakinya. Ac yang dingin dari mobil sekelas mercedes benz tak dapat menghentikan keringat dingin yang terus mengucur dari dahinya. Perutnya mendadak mual merasai detak jantungnya yang berlompatan tak karuan.
"Maaf, Bib. Kita mau ke mana?" akhirnya pertanyaan itu meluncur juga dari mulut Anjani dengan suara bergetar. Hal yang selanjutnya Anjani sesali sebab akhirnya bib Ahmad tahu apa yang tengah terjadi dalam dirinya, melalui suaranya yang bercicit seperti burung kejepit.
dr. Ahmad tersenyum, merasa terhibur melihat kegugupan Anjani yang s