"Kamu tidak perlu memikirkan itu, semua sudah saya atur, An. Kamu tinggal siap-siap saja. Dan sebenarnya ini tidak mendadak, saya sudah membahasnya bersama Ummi semalam. Mungkin ada baiknya kita melipir sejenak demi meredam situasi yang sedang menegang. Sembari kita pikirkan langkah apa yang selanjutnya akan kita ambil. Ini demi keamanan bersama," jelas dr. Ahmad membuat Anjani mengangguk paham.
"Kamu nggak keberatan, kan?" tanya dr. Ahmad lagi.
"Nggak dong, Bib, malah bahagia, kan mau bulan madu sama suami," jawab Anjani seraya memandang suaminya.
"Alhamdulillah," ucap dr. Ahmad seraya mencium kening istrinya yang terletak tepat di bawah dagunya.
"Terima kasih ya, Bib," ucap Anjani seraya menyentuh jambang tipis suaminya dengan telapak tangan.
dr. Ahmad meraih tangan tersebut kemudian menciumnya, "untuk apa?" tanyanya, pelan seraya balas memandang Anjani.
"Sudah selalu membuat saya bahagia," jawab Anjani membuat suasana menjadi haru.
dr. Ahmad tersenyum, "Seorang wanita memang dinik