Dari arah depan podium, paman Basuki yang mendengar kabar kedatangan keponakannya segera meninggalkan biduan yang baru saja disawernya. Ia berjalan cepat ke arah Anjani dengan sedikit sempoyongan.
"Anjani, akhirnya kamu datang juga, Nak," ucapnya memainkan drama, membuat Anjani seketika muak merasakannya. Terlebih saat ia teringat akan kebohongan besar yang disimpan oleh pamannya, kebohongan tentang biaya operasi mata yang dibebankan padanya.
Padahal, setelah ditelusuri, ternyata pendonor itu adalah seseorang yang menabrak Anjani. Sebelum meninggal, ia berwasiat ingin mendonorkan matanya sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap Anjani. Bahkan, biaya operasinya pun ditanggung oleh keluarga pendonor.
Akan tetapi hal itu sengaja disembunyikan oleh Paman Basuki dan dimanfaatkan sebagai alasan untuk bisa berhutang lebih banyak ke Juragan Supeno, dengan mengatasnamakan Anjani, sosok yang selama ini diidam-idamkan oleh Supeno, ia lebih mudah mendapatkan dana itu, dana yang selanjutnya digu