Bab 5
"Zahira?" Anjani dan dr. Ahamad berucap bersamaan.
Gadis kecil itu segera berlari dan menghambur ke dalam pelukan Daddy dan Mommy-nya. Kedua orang tuanya pun menyambut dengan hangat, tak terkecuali dengan Anjani, walau hatinya berkata kecewa, namun hal itu tak terlihat di wajahnya. Kasih sayangnya terhadap Zahira jauh lebih besar dari egonya.
Di atas gendongan sang Daddy, Zahira memandangi kedua orang tuanya lekat.
"Daddy sama Mommy mau pergi, ya?" tanyanya penuh selidik.
dr. Ahmad dan Anjani saling berpandangan dalam beberapa saat. Tampak sorot kecewa dari mata Anjani. Harapannya untuk bisa quality time berdua dengan suaminya mendadak musnah dengan kehadiran Zahira.
Namun ia cukup sadar, bahwa ia tidak bisa egois, biar bagaimanapun Zahira adalah prioritas utamanya.
"Iya, Sayang ... Mommy sama Daddy mau pergi," sahut Anjani sembari membelai kepala Zahira, sayang.
"Wah, mau pergi ke mana? Zahira boleh ikut nggak? Tapi ... emang Mommy udah sembuh?" tanya Zahira, perhatian. Sejatin