Sepasang sepatu bergelantungan di genggaman seseorang. Daripada kaos kaki yang ia kenakan bau, ia memilih untuk melepas sepatu karena kakinya sudah basah oleh keringat. Dengan nafas tersengal-sengal orang itu berjalan menuju gedung "calon kafe" tempat markas siswa pertukaran pelajar.
"Hahaha akhirnya lo dateng juga!" sambut Arga begitu melihat Keenan di ambang pintu. Sembilan siswa lainnya pun juga ikut menoleh.
Keenan sontak menjatuhkan dirinya di sofa. Ia baru saja menerima hukuman akibat telat lima belas menit. Lari lapangan utama —yang berbentuk seperti stadion sebanyak sepuluh putaran. Tulang kakinya seperti sudah mau patah. Seluruh tubuhnya telah dibasahi oleh keringat. Tidak hanya itu, poin hukuman tetap berlaku.
Selama dua pekan sebelum keberangkatan, para siswa yang lolos memiliki jadwal intens. Mereka harus mempersiapkan banyak hal. Arza yang memimpin. Ia memberikan training kepada para siswa. Melatih mental dan juga menguji ko