"Bu, apa benar yang Ibu katakan itu? Linda memintaku jadi pacarnya?"
"Tentu saja, dia baru saja mengatakannya padaku."
"Ibu sekarang di mana?" Yansen melompat dari tempat tidur, meraih jaketnya, dan berlari keluar.
"Di rumah sakit," kata Liza. "Linda sakit, sedang dirawat di rumah sakit, kamu nggak tahu?"
"Aku akan segera ke sana."
"Tuut ... tuut ...."
Telepon diputus.
Liza merasa sedikit bingung, sekaligus ada sedikit keraguan di benaknya.
"Ada apa ini? Bukankah mereka sudah berpacaran? Kenapa anak nakal ini bahkan nggak tahu Linda sakit?"
Liza tidak mengerti, jadi dia menggelengkan kepalanya dan berhenti memikirkannya.
Bagaimanapun, ini urusan anak muda, biarkan mereka sendiri yang menyelesaikannya.
Sebagai calon ibu mertua, lebih baik dia mulai memilih perhiasan dan barang-barang lain. Oh ya, rumah dan mobil juga harus dibeli. Dia juga punya sebuah peternakan di pinggiran kota, yang akan dijadikan hadiah pertunangan untuk Linda. Dia pasti akan menyukainya!
Liza dengan penuh sukacita