Javeline menutup mulutnya, tak percaya dengan apa yang Julio barusan lakukan.
Bertahun - tahun dia mencintai Julio. Selama ini cintanya selalu bertepuk sebelah tangan, tapi sekarang Julio menyiapkan hadiah mahal untuknya dan melamarnya di depan semua orang.
"Iya, aku mau," jawab Javeline dengan raut penuh kebahagiaan
Julio lalu memasangkan kalung itu ke lehernya. Saat Julio berada di balik punggung Javeline, dia menatap Glins yang memberinya tatajam tajam.
Julio membentuk ekspresi wajah meminta maaf yang membuat Glins memutar matanya.
Javeline melirik ke meja sebelah dan melihat wajah datar Fiolina di sana, dia merasa puas.
"Permisi aku mau ke toilet dulu," Fiolina meninggalkan mejanya untuk menuju ke toilet.
Dia berdiri di depan kaca besar toilet wanita, tidak tahu harus melakukan apa. Akhirnya dia hanya mencuci tangannya untuk membuang waktu.
Dia sangat membenci Julio. Laki - laki itu menceraikannya tanpa memberinya kesempatan untuk memahami situasinya. Setelahnya, Julio ba