Sepanjang perjalanan, Giselle terasa kesulitan bernapas, hal itu membuat Gerald panik dan kebingungan bukan main.
Ia mendekap Giselle dan berulang kali berteriak pada Sergio untuk melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.
"Cepat, Sergio!" teriak Gerald melotot.
"Di depan ada truk yang sedang belok, Tuan!"
"Klakson! Cepat...!"
Gerald menutup kedua telinga Giselle saat Sergio mengklakson mobil-mobil di depan.
Gerald menatap wajah pucat istrinya. "Sayang, bersabarlah. Kita sebentar lagi akan sampai," ujarnya panik.
"Tu-tubuhku sangat panas, Gerald. Da-dadaku..."
"Ssttt ... jangan bicara lagi," bisik Gerald.
Laki-laki itu menyembunyikan wajah Giselle dalam ceruk lehernya. Gerald menatap jemari tangan Giselle yang mencengkeram erat perutnya.
"Akhh...." Giselle lagi-lagi mengerang sakit.
Gerald menatap ke arah jalanan lagi. "Cepat, Sergio!"
Mobil hitam itu berhasil melewati kerumunan. Lajunya pun meningkat hingga kecepatan penuh membelah jalanan ibu kota.
Tak lama