"Mas, jangan tinggalkan aku disini sendiri!" sentak Nesya dengan wajah memelas.
Sarah pun mengandeng tangan suaminya dan pergi meninggalkan Nesya. Pintu dan jendela dibiarkannya terbuka, karena siapa tahu ada yang mendengar teriakkan Nesya dan mau menolong untuk membuka ikatan di tangannya.
Sesampainya di rumah, Fandi langsung dapat Bogeman mentah dari Bram. Yang tentunya semua dia lakukan atas perintah Sarah.
Beberapa pukulan dan hantaman Fandi akhirnya ambruk ke lantai. Bram mengangkatnya dan memberikannya satu hadiah lagi sehingga Fandi tak sadarkan diri.
Di dalam kamar hatinya terasa perih, sayatannya semakin terasa mengingat ruangan itu mereka selalu menghabiskan waktu berdua. Sarah langsung masuk ke dalam kamar mandi dan mengguyurkan badannya di bawah shower. Air mata yang sedari tadi ditahan, kini mengalir deras tanpa menunggu persetujuannya.
Pikirannya dipenuhi masa-masa bahagia bersama lelaki kedua yang sangat ia sayangi setelah ayahnya.
Udara pagi yang terasa dingin, membuat