Taman kota, Kota B.
Jessy dan sahabatnya memang keluar restoran lebih dulu dari Yoshi. Tanpa diduga sebelumnya, Karin menerima panggilan dari kekasihnya. Itu alasannya saat ini Jessy berada di taman sendirian. Wanita itu tengah menikmati pemandangan yang gemerlap dengan lampu yang menerangi kota, biasnya terefleksi dengan indah di permukaan air sungai di hadapannya. Tanpa ingin melakukan apapun, Jessy hanya senang melihat pemandangan cantik di depan matanya.
“Ternyata kamu disini!”
Jessy menoleh segera ke arah suara yang sangat dikenalnya. “Sayang?”
Wajahnya terlihat menjelaskan betapa terkejutnya dia atas kedatangan suaminya yang bak jelangkung itu.
“Terkejut, hah?” Yoshi mendekat dengan wajah merah padamnya. “Mengapa kamu tidak bisa aku hubungi?!” Emosi Yoshi semakin menjadi, sedangkan istrinya dalam mode freeze dan kebingungan saat ini.
“Oh, ya?” Jessy lekas tersadar dan memeriksa ponselnya. “Ah–” Jessy terlihat bodoh, dia menunjukan sederet gigi putih rapinya di depan Yoshi. “Pons