Setelah semua orang diminta Devan untuk meminta maaf, suasana pesta berubah hening dan penuh rasa bersalah. Cleo masih menunduk, berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu dan haru. Tanpa berkata apa-apa lagi, Devan meraih tangan Cleo dan membawanya pergi dari ruangan pesta, langkahnya tegas dan penuh wibawa.
Dalam kepergian mereka yang terburu-buru, tak seorang pun menyadari bahwa tas kecil Cleo tertinggal di atas kursi—tergeletak begitu saja, tak sempat ia bawa karena masih terguncang secara emosional. Tas itu mungkin tampak sepele, tapi di dalamnya ada sesuatu yang penting... sesuatu yang bisa memicu masalah baru
.Keenan berlari keluar dari gedung, matanya menyapu sekeliling parkiran dengan panik. Tapi sosok Cleo dan Devan tak terlihat di mana pun.
Napasnya tersengal, hingga dari kejauhan, sorotan lampu mobil menyilaukan matanya. Ia melihat mobil hitam melaju ke arahnya. Di balik kemudi, Devan. Dan di sampingnya, Cleo.
Keenan menggertakkan rahangnya. Tanpa pikir panj