Keesokan harinya, dengan wajah tenang meski hatinya bergejolak, Cleo datang ke kantor Darelano Corporation. Ia menunggu di lobi dengan amplop putih di tangannya—di dalamnya ada cek senilai satu miliar yang pernah Devan berikan kepada ayahnya saat pernikahan mereka.
Dio, yang baru saja turun dari lantai atas, terkejut melihat Cleo.“Ada yang bisa saya bantu, Nyonya Cleo?” tanyanya hati-hati.Cleo mengulurkan amplop itu. “Tolong serahkan ini pada Devan. Aku hanya ingin menyelesaikan semuanya.”Dio ragu sejenak, tapi akhirnya mengangguk. Ia membawa amplop itu ke ruang kerja Devan. Ketika masuk, Devan tengah membaca laporan. Tanpa bicara panjang, Dio meletakkan amplop itu di meja.“Dari Nyonya Cleo. Beliau bilang untuk membayar denda,” ucapnya singkat.Devan menatap amplop itu tajam, lalu membukanya perlahan. Saat matanya menangkap isi cek satu miliar itu, wajahnya mengeras. Genggamannya mengencang, dan napasnya tertahan—seolah cek i